Jakarta, channelsatu.com: Jika Anda makan malam dan sekaligus ingin bertanya maupun berkonsultasi mengenai akting –perihal dunia film serta teater, kiranya tidaklah salah mengunjungi Warung Darmin yang terletak di Jalan Duren 3, Mampang, Jakarta Selatan.
Sesungguhnya Warung Darmin adalah warung kopi, pemiliknya tidak lain aktor Alex Komang yang punya nama asli Syaiful Nuha.
Kalau toh warung kopi milik Alex Komang menyediakan makanan, seperti nasi goreng dan gudeg Yogya(karta) bukan yang utama. Menu nasi goreng cita rasanya biasa saja – tidak ada sesuatu yang khas. Lauk pauknya, juga bumbunya standar. Begitupun makanan gudeg Yogya – sayur nangkanya lumayan gurih, yang mengingatkan pada gudeg lesehan (di Jalan Melawai) Blok M, tergolong enaklah.
Lantas bagaimana dengan sajian kopinya ? Bolehlah dinikmati. Malah tidak terasakan aroma serta sedapnya apabila Anda bertemu dengan Alex Komang, kini berusia 51 tahun, lahir di Jepara, 17 September 1961, sebab bisa-bisa berdiskusi panjang lebar mengenai akting dan ngomong dunia perfilman Indonesia – yang tidak putus-putus karena kalah bersaing dengan film import – serta merta jagad politik Indonesia yang memprihatinkan pasalnya tidak ada pimpinan muda mumpuni.
Tidak heran politikus Effendi Choiri paling sering bertandang alias menghabiskan malam sembari berdebat dengan – sang pemilik- Alex Komang di Warung Darmin. Demikianpun ekonom Faisal Basri kerap ngopi . Lebih-lebih pada waktu Faisal Basri mencalonkan diri menjadi Gubernur Dki Jakarta (walau akhirnya kalah), Warung Darmin nyaris sebagai kantor. Banyak rekan Alex Komang yang ngopi di warungnya membicarakan Jakarta yang mesti berubah.
Sebetulnya perkara tersebut dapat dimengerti. Warung Darmin yang gampang dicari lokasinya dari arah Kalibata (posisinya sebelah kiri) ketimbang dari Mampang, menempati sebuah rumah toko (ruko) berlantai tiga. Lantai dua sengaja di kantor warung – kantor administratif yang menyediakan segala kebutuhan warung, terkadang dipakai untuk rapat – mengingat Alex Komang masih aktif di dunia perfilman yang malah sekarang ini banyak mengerjakan film dokumenter. Sedang di lantai tiga terdapat bioskop mini – yang pada waktu tertentu, sebulan sekali, mengadakan acara pemutaran film.
Maklum Alex Komang yang berlatar belakang dunia film, sehingga lumrah di lantai tiga dibikin bioskop mini, dan pada akhirnya pun mendirikan Komunitas Film Darmin.
Sengaja Alex Komang memberikan wadah bagi rekan-rekannya – teristimewa kaum muda dan tentunya masyarakat umum untuk melakukan aktualisasi diri. “Saya mendirikan Warung Darmin semata-mata bukan untuk tujuan bisnis. Saya menghendaki di Warung Darmin masyarakat bisa berdiskusi mengenai masalah apapun. Anda bisa ngobrol isu hangat – masalah politik tanah air atau mancanegaradi sini,“ kata Alex Komang.
Apa yang diutarakan Alex Komang, memberikan wadah untuk aktualisasi diri masyarakat, tidaklah melenceng dengan arti nama Darmin. Sebagaimana diketahui Darmin ialah nama untuk wong cilik. Nama orang biasa. Warungnya siapa saja. Warung rakyat. Katakanlah tak ubahnya warung tegal yang banyak dijumpai di Jakarta, namun sedikit elite.
Didirikan bulan April 2012, Warung Darmin –oleh Alex Komang- sengaja diperuntukkan sebagai tempat koungkow. Maka jangan bicara atau mengharapkan masalah pilihan menu dan soal makanan khas ataupun yang unik. Sejatinya Warung Darmin adalah ruang untuk menggeliatkan ide atau gagasan yang inspirasi bagi yang singggah. Bukan cafe yang berorientasi pada cita rasa kuliner serta merta pada perihal menu makan yang selalu menelurkan inovasi (terutama racikan bumbu) .
Terus terang Alex Komang bilang, “Saya tidak terlalu bisa membuat menu yang lezat. Memang ada koki yang membuat makanan Warung Darmin enak dan bergizi. Dalam hal masakan saya fokus ada bahan menunya, yang jelas harus baik. Saya menjaga yang singgah di warung ini happy, “ cetus Alex Komang yang tidak segannya mengontrol perlengkapan dapur, mulai dari sendok, gelas, mangkok sampai yang bahan pokok dibutuhkan Warung Darmin.
Jadi? Sesekalilah singgah ke Warung Darmin. Anda bisa makan siang (syukur bisa bertemu Alex Komang, biasanya datang menjelang maghrib) atau makan malam, juga datang sekadar minum kopi atau menyeruput wedang jahe. Tentang makanan , kiranya jangan terlalu berharap mencari makanan lezat, tapi Warung Darmin menyediakan makanan bergizi. Bergizi dapatlah diartikan suatu inspirasi yang berujung perubahan (bagi mereka yang singgah) – dalam menatap masa depan Indonesia yang lebih baik. (Syamsudin Noer Moenadi, jurnalis dan pemerhati masalah kuliner)