Ustad Yusuf Mansur Lewat PayTren, Ingin Cetak Orang Kecil Jadi Pengusaha

Must Read

Usat Yusuf Mansur saat memberikan keterangan pers di launching aplikasi produk PayTren e-money, Jumat (1/6/2018) siang, di pesantren Daarul Quran, Ketapang Tangerang, Foto: Ibra.
Ustad Yusuf Mansur saat memberikan keterangan pers di launching aplikasi produk PayTren e-money, Jumat (1/6/2018) siang, di pesantren Daarul Quran, Ketapang Tangerang, Foto: Ibra.

Ketapang-Tangerang,, channelsatu.com: Kabar gembira datang dari Ustad Yusuf Mansur, tepatnya sejak 31 Mei 2018, PT Veritra Sentosa Internasional (Treni) telah mendapatkan Perizinan sebagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), yaitu sebagai Penerbit Uang Elektronik server-based dari Bank Indonesia sesuai dengan Surat Bank Indonesia no. 20/207/DKSP/Srt/B tanggal 22 Mei 2018, perihal Persetujuan Izin Sebagai Penerbit Uang Elektronik Server Based.

Seiring berjalannya waktu kehadiran Teknologi Informasi (TI) di tengah-tengah kehidupan masyarakat jelas membuat banyak perubahan. Misi membantu memudahkan pekerjaan manusia nampaknya perlu dukungan kolaborasi sehingga dapat berjalan dengan lebih baik lagi. Dengan tekad mendukung Pemerintah, Treni dengan produk PayTren e-money membulatkan tekad untuk mengembangkan dan meningkatkan keterlibatan perusahaan dalam mendukung program cashless society.

“Tepatnya lewat PayTren, kami tidak saja membuka lapangan kerja buat orang kecil. Tapi merubah pola berpikir masyarakat, yang dulunya hanya pengguna kini bisa jadi pemilik alias memberikan kesempatan buat orang kecil jadi pengusaha,” papar Yusuf Mansur dalam keterangan persnya, disela peluncuran aplikasi produk PayTren e-money, Jumat (1/6/2018) siang, di pesantren Daarul Quran, Ketapang Tangerang, yang dihadiri 11 Menteri kabinet Jokowi ini.

Perlu dijelaskan lagi, sejak awal 2014, Treni telah mengajukan izin Penerbit Uang Elektronik kepada Bank Indonesia (BI) sebagai regulator. Hal ini dilakukan atas kesadaran sendiri dan prakarsa dari Ustadz Yusuf Mansur (Owner & Founder) dan Hari Prabowo, SE (Co-Founder & CEO). Pertumbuhan yang semakin pesat dan antusias dari mitra PayTren yang sejak tahun 2013 dalam melakukan transansi non-tunai serta perkembangan komunitas mitra menambah keyakinan pihak Manajemen Treni untuk mengajukan izin Uang Elektronik ini.

Tiga tahun kemudian, tepatnya di pertengahan 2017, setelah PayTren membenahi segala lini, belajar secara mandiri dan terus up-date untuk memenuhi kelayakan bisnis, sistem informasi, manajemen risiko dan dalam hal pemenuhan atas prasyarat yang diminta oleh Bank Indonesia dalam Peraturan Bank Indonesia mengenai Uang Elektronik, akhirnya Treni sebagai Penerbit Uang Elektronik “PayTren e-money” mendapat respon baik dari pihak Bank Indonesia.

Dengan keunggulan yang dimiliki Treni sebagai dalam akuisisi dan engagement komunitas yang sudah terbina sekian tahun dan telah mengintegrasikan para mitranya tersebut, untuk bukan hanya berperan sebagai user tapi juga sebagai Mitra Usaha Perusahaan. “Kami berharap dengan izin Uang Elektronik ini, Treni pada umumnya dan PayTren e-money pada khususnya membuka diri dan siap untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan manapun, terutama perusahaan lokal untuk bersama-sama membangun masyarakat non tunai ( cashless society ) menuju gerbang Era Ekonomi Digital 4.0. Visi Treni atas aplikasi PayTren pada akhirnya, yaitu dapat menjadi aplikasi yang mampu membawa jutaan manusia Indonesia menuju Hidup yang Lebih Baik melalui
konsep Literasi Digital dan Ekonomi Berbagi,” jelas Yusuf Mannsur dimana dilaunching PayTren e-money bertajuk “PayTren e-money-nya, Kita Semua” dengan tagline “100% Karya Anak Bangsa Untuk Indonesia Digital 4.0.”

PayTren sendiri akan fokus pada bidang Financial Technology dengan kekuatan jaringan komunitas, dengan hampir 2,2 juta mitra yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia dan di 35 negara lainnya. Jelas PayTren, adalah perusahaan sebagai penyedia layanan teknologi perantara transaksi di tingkat nasional, melalui pemberdayaan manusia potensial dan mandiri.
Tentunya dengan Konsep jejaring yang up to date sesuai perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. PayTren berkeinginan kata Yusuf Mansur, mendorong masyarakat pengguna gadget, khususnya smartphone berbasis IOS dan Android, untuk meningkatkan
fungsi dari hanya sekedar alat berkomunikasi tetapi menjadi alat bertransaksi dengan manfaat dan keuntungan yang tidak akan didapatkan dari cara bertransaksi pada umumnya.

Serta turut serta membantu pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbagi yang berkualitas pada sektor berbasis biaya transaksi (fee-based income). Untuk itu, PayTren juga meluncurkan produk yang sejalan dengan program pemerintah untuk membentuk masyarakat tanpa uang tunai (cashless society). “Kerjasama adalah nilai yang kami tanamkan dalam mencapai tujuan dan mengembangkan komunitas dengan men-sinergikan potensi sumber daya manusia, ekonomi dan teknologi digital,” Hari Prabowo. (Ibra).

Latest News

Reposisi Kepolisian Dinilai Penting Untuk Batasi Kewenangan Dari Kekuasaan

Jakarta, Channelsatu.com - Reposisi kepolisian dinilai penting untuk membatasi kewenangan dari kekuasaan yang memiliki ambisi politik. Pandangan ini disampaikan...

More Articles Like This