Jakarta, channelsatu.com: Wong Hang Tailor (WHT) yang didirikan tahun 1933 atau 87 tahun lalu oleh Wong Hang, lelaki asal Guang Dong, Cina, tetap bertahan hingga kini. Usaha menjahit khusus busana pria in,i faktanya terus berkembang maju hingga sekarang, WHT telah memasuki generasi keempat, yang kini dipimpin deasiner muda Samuel Wongso.
Berawal dari mulut kemulut, WHT yang mulai dirintis di Surabaya ini, kini sudah punya cabang diberbagai kota besar di Indonesia. Pengguna jasa WHT pun dari menengah hingga tingkat atas, seperti para selebriti dan tokoh papan atas, termasuk keluarga di istana Presiden tentunya. Mereka semua selalu mempercayakan menggunakan jasa dalam pembuatan spesialis jas pria, baik untuk acara pesta, kegiatan resmi lainnya dan juga kegiatan sehari-hari.
Nama Wong Hang Tailor tak hanya dikenal di dalam negeri tapi kini sudah meluas hingga ke manca negara karena kualitas pembuatan jasnya dijamin ok dan dipastikan memuaskan sang pemesan. Samuel Wongso menyadari usaha keluarga yang kini dilanjutkannya tersebut tak boleh terlena dengan hasil yang sudah didapat. Ia tetap harus bekerja keras dan harus terus menerus mampu mengembangkan network jaringan seluas-luasnya. Untuk itulah Sam begitu sapaan akrabnya, kini mengembangkan usaha baru, dengan nama program Traveling Tailor.
“Memang capek dan ribet. Tapi saya sungguh enjoy melakukan traveling Tailor ini. Selain kita bisa keliling kota dan ke beberapa negara untuk menemui klien, hati saya senang. sebab, pada dasarnya saya suka traveling dan saya senang ketemu orang-orang baru dari berbagai daerah, logatnya baru, happy aja.” papar Sam pada awak media kemarin.
“Rencananya akhir bulan ini kita akan ke Medan, Manado, Singapura, Kuala Lumpur (KL), Batam, dan ke kota-kota yang berdemand tinggi. Kota-kota yang kita datangi adalah kota-kota yang belum ada store-nya. Program ini sendiri sudah kami jalani selama 3 bulan. Kami tentu senang karena responya sangat bagus,” lanjut ayah satu anak ini.
Dituturkan Samuel bisnis ala traveling tailor ini sesungguh bukan hal baru dilakukan, di Eropa dan beberapa negara lainnya, yang sudah memulai lebih dulu. Namun di Indonesia, kita Wong Hang Tailor yang pertamakali melakukan hal ini.
“Kalau kita buka cabang ‘kan biaya lebih besar. Nah, dengan program Traveling Tailor jauh lebih simpel dan praktis, kita hanya sewa kamar dan room di hotel untuk bertemu dengan pelanggang. Ini juga jadi salah satu cara untuk memanjakan pelanggang kami. Jika kita bertemu dengan pelanggang yang baru, dengan kerja kita yang bagus, seperti bekerja tepat waktu, klienya puas menggunakan busana sesuai keinginan. Maka promosi dari mulut ke mulut otomatis akan bertambah,” papar Sam yang optimis, apa yang dilakukannya akan berdampak positif dalam mengembangkan usaha yang dilakukannya. (Ibra)