Jakarta, channelsatu.com: Maluku sudah dikenal dari abad ke XV, saat bangsa Portugis pertama kali menginjak kakinya, lantaran kekayaan alam juga karena rempah-rempah, pala dan cengkeh. Kini, melalui kegiatan sports tourism, yaitu lomba balap sepeda bertaraf internasional: Tour de Molvccas 2017, mulai dari 18 sampai 22 September 2017, mengenang kembali kejayaan negeri penghasil rempa –rempah.
Dipilihnya olahraga balap sepeda karena memiliki daya pikat tinggi dalam mengangkat sektor wisata di wilayah Provinsi Maluku yang berkarakter kepulauan dengan luas wilaah 712.479,65 kilometer persegi dengan daratan hanya 7,6 persen dan lautan 92,4 persen serta panjang garis pantai 10.830 kilometer. Kata lain Provinsi Maluku memiliki 1340 pulau, tiga kabupaten perbatasan dengan 18 pulau terluar.
Tour de Molvccas (Maluku) 2017 ini, melintasi tiga kabupaten dan satu kotamadya yang terbagi atas lima etape. Berawal dari Piru sampai Ambon, bertotal jarak 770, 3 kilometer, dengan melalui Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Timur di Pulau Searam dan berakhir di Pulau Ambon.
Rute Tour de Molvccas sangat istimewa. Pasalnya, pembalap disuguhi pemandangan alam yang indah sepanjang etape. Lantas, khusus di kelok SS di Taman Nasional Manusela, pembalap ditantang stamina maupun skillnya. Sebab, banyak tanjakan dan turunan yang dilalui. Keistimewaan lain Tour de Molvccas 2017, pertama kali diadakan, adalah persiapan yang dilakukan secara matang, sejak bulan Mei 2016.
Persiapan mulai ditata dari kepanitian atau sumber daya manusia pelaksana kegiatan, berikut persiapan pemenuhan terkait teknis, perbaikan jalan, jembatan, marka jalan, perbaikan sejumlah tempat wisata, peningkatan fasilitas, penginapan seperti hotel, homestay, dan pemenuhan kebutuhan transportasi darat serta laut.
Tidak diingkari, Tour de Molvccas dicanangkan sebagai kegiatan tahunan pariwisata Maluku, didukung sekaligus di bawah pengawasan Union Cycliste Internationale (UCI) atau federasi sepeda dunia dan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI). Gubernur Maluku Said Assagaff dalam jumpa media untuk acara Tour de Molvccas di Jakarta, awal Mei 2017, mengatakan, “Bagaimanapun Maluku yang sangat kaya masih perlu dikembangkan dan dipromosikan secara maksimal. Kami juga menyadari, pariwisata merupakan bidang andalan dalam meningkatkan taraf hidup rakyat dan meningkatkan devisa negara. Even balap sepeda internasional ini, salah satu sarana kami berpromosi.“
Harap diketahui Provinsi Maluku memiliki potensi pariwisata yang begitu menjanjikan untuk didatangi, baik wisata alam, bahari, seni budaya, kuliner serta yang berkaitan dengan industri kreatif. Demikian pula kota Ambon layak dipromosikan tanpa henti. Ambon sebagai salah satu pintu masuk menuju kabupaten/kota di seluruh Maluku, juga sebagai tempat transit menuju Provinsi Maluku Utara, Papua Barat dan Papua, dengan akses direct flight dari Jakarta dan Makassar. Siapa yang menyangka letak Ambon dekat Benua Australia. (Syamsudin Noer Moenadi, email nm.syamsudin@yahoo.com).