Jakarta, channelsatu.com: Soar Into The Sun tak cuma mempertemukan bintang Korea antara Pangeran budaya K-pop Jung Ji-hoon alias Run dan sutradara handal Kim Dong-won, yang namanya meroket berkat keberhasilan menggarap film My Boss, My Teacher (2005). Tapi, film ini benar-benar membanggakan bangsa Asia.
Betapa tidak, jika kita menyaksikan film ini, bisa disebutkan secara kualitas sudah setara dengan film-film Hollywood. Pasalnya, selain disajikan dengan sangat menarik, penonton juga dapat merasakan debaran jantung yang menegangkan dari akrobatik adegan-adegan pesawat tempur di udara.
Ya, film ini memang mengupas habis kehebatan dan kecanggihan pesawat-pesawat tempur udara milik Korea. Bahkan tak cuma itu, secara teknologi mereka juga memamerkan film yang dibuatnya agar tidak kalah dengan buatan film-film Hollywood.
Tak sampai di situ, film ini mampu membangung kisah heroik para prajurit perang untuk mempertahankan negaranya dari kekuasan musuh dan pengaruh negara adidaya seperti Amerika. Selain rasa nasionlisme yang tinggi ditanamkan pada film ini, juga rasa setia kawan pada teman juga kuat untuk saling membela dan melindungi.
Kim Dong-won pun mahir memadukan unsur drama, action dan romantisme di film Soar Into The Sun yang menelan biaya 10 juta dollar Amerika atau sekitar Rp 1 triliun ini, hingga penonton tak merasa bosan atau jenuh dari awal kisah hingga di akhir pertunjukan selama 113 menit.
Berawal dari niat ingin memberikan kejutan bagi para penonton pertunjukkan pesawat tempur, Tae-hun (Rain) akhirnya dipecat dari kesatuan Black Eagle dan dipindahkan ke regu tempur.
Disana ia bertemu dengan teman-teman sekolah penerbangannya yaitu Yu-jin (LEE Ha-na) dan Dae-seo (KIM Sung-soo).
Cheol hui (YU Joon-sang) yang dikenal sebagai pilot paling tangguh di regu tempur sangat sentimen dengan kelakuan liar Tae-hun. Namun Cheol mencoba untuk mendidik Tae-hun untuk bisa bersikap dan bertindak layaknya pasukan angkatan udara yang profesional.
Di tengah keliaran sikapnya, Tae-hun mulai jatuh hati dengan mekanik pesawat yang cantik bernama Se-yeong (Shin Se-Kyung) dan berusaha sekuat tenaga untuk bisa mendapatkan hatinya.
Aktivitas pasukan di regu tempur mendadak berubah menjadi sangat riuh setelah pesawat jet MIG asing masuk ke wilayah udara Korea Selatan. Pertempuran di kawasan kota Korea Selatan pun tdak terhindarkan, terlebih lagi peristiwa itu menelan korban jiwa sahabat Tae-hun yaitu Dae-seo.
Selain itu, pilot baru didikan Tae-hun juga terjatuh di kawasan militer Korea Utara dan terancam keselamatannya. Melihat kejadian itu, regu tempur mulai melakukan misi penyelamatan sekaligus penggagalan rencana kudeta dari pihak Korea Utara.
Tegang, Seru, tapi penuh canda dan romantisme, inilah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan film Soar Into The Sun yang mengangkat kisah kehidupan tentara pangkalan angkatan udara Korea Selatan, yang juga memamerkan peragaan pesawat jet F-15K fighter dalam adegan duel udara satu lawan satu. Lalu ditambah kecanggihan computer-graphic maka adegan itu seakan jadi seperti pertempuran sungguhan.
Para pemain sendiri sebelum memulai suting, terutama yang terlibat dalam pertempuran digembleng khusus selama enam bulan. Sama seperti semua kader pilot pesawat tempur sejati, mekanik, team penolong, dan perwira Angkatan Udara mereka harus masuk pangkalan pelatihan. (ibra)