Jakarta,channelsatu.com: Naya hidup berdua dengan Aira, adiknya yang masih kecil. Ia baru saja lulus kuliah dan sedang kesulitan mendapatkan pekerjaan. Caca dan Jefri, dua sahabatnya menawarinya pekerjaan sebagai Housekeeping Supervisor.
Awalnya, Naya tidak yakin dengan pekerjaan itu karena bukan bidangnya, tapi akhirnya menerimanya karena membutuhkan uang untuk hidup dan juga untuk biaya sekolah Aira. Sena, General Manager hotel itu adalah sahabat Jefri yang sudah lama menyukai Naya. Ia memperbolehkan Naya membawa Aira bersamanya.
Ketika Naya dan Aira sampai di sana, ternyata hotel mau ditutup selama seminggu karena akan ada pengasapan malaria dan demam berdarah. Semua karyawan hotel pulang kecuali Sena; Erin, Executive Housekeeper; Prila, Food & Beverage Manager; Dudi, Executive Chef; dan Harlan, Chief Security.
Keadaan hotel yang sepi membuat Naya merasa kurang nyaman, apalagi ada dua peraturan aneh. Peraturan pertama: Siapapun dilarang untuk mendekati apalagi buka kamar 308. Peraturan kedua: Dilarang untuk memakai baju berwarna hijau.
Naya mulai merasakan kejanggalan-kejanggalan, seperti suara langkah kaki dan tetesan air laut dari kamar 308, serta Sena, Erin, Prila, Dudi, dan Harlan yang bersikap misterius. Hingga akhirnya Naya membuka kamar itu yang ternyata adalah sebuah kamar khusus untuk sang penguasa pantai selatan bernama Nyi Roro Kidul. Mistery apa yang akan terbuka? (ibra)