Scroll untuk baca artikel
ShowbizSinopsis

Siap Digelar Konser Musik Batavia Fanfare-Tribute to Benyamin S

9
×

Siap Digelar Konser Musik Batavia Fanfare-Tribute to Benyamin S

Sebarkan artikel ini
Panitia di konser Musik Batavia Fanfare-Tribute to Benyamin S. Foto: ist.

aa1Jakarta, channelsatu.com: Yayasan Gita Jaya Semesta bekerjasama dengan Yayasan Perguruan Cikini, siap akan menyelenggarakan Konser Musik Batavia Fanfare-Tribute to Benyamin Sueb di Gedung Kesenian Jakarta, pada Rabu 18 April 2018 mendatang. Kepastian ini dinyatakan langsung oleh Ketua Pelaksana Merwyn Nainggolan dihadapan wartawan, Senin (12/3/2018) kemarin di Jakarta. Tribute to Benjamin Suaeb menurut Merwyn, merupakan bagian dari acara Konser Musik Batavia Fanfre.

Sejumlah artis akan mendukung acara ini, antara lain Wizzy Williana, Abby Ghalabby, Ricad Hutapea, Daffa Pranadjaja, Putri Marlin serta Wind Ensemble Percik. Hari Purwanto selaku Pimpinan Produksi acara /music directour, menjelaskan,
“Acara ini didukung sekitar 200 pemain, dan bintang tamu yang semuanya murid dan alumni SMM Percik. Sedang sekitar 24 lagu dengan durasi 2 jam nonstop akan digelar.”

Tribute To Benyamin Suaeb akan menampilkan lagu-lagu karya Benyamin Suaeb yang ditampilkan dalam 3 (tiga) penggarapan yaitu dengan menggunakan musik gambang kromong, musik diatonis format orkes serta menggunakan musik kolaborasi gambang kromong dan orkestra.

Benyamin Suaeb sendiri adalah salah satu tokoh seniman Betawi. ia Lahir di Kemayoran, 5 Maret 1939, dan meninggal pada 5 September 1995, Benyamin Suaeb menghasilkan lebih dari 75 album musik dan 53 judul film, sudah sepatutnya Benyamin Suaeb mendapat tempat khusus pada acara Konser Musik Batavia Fanfare sebagai wujud apreasiasi Yayasan Gita Jaya Semesta dan Yayasan Perguruan Cikini Jakarta terhadap kebesaran Benyamin S.

Lebih jauh dijelaskan tujuan penyelenggaan konser ini kata Merwyn, ingin membangkitkan kembali khazanah musik-musik Betawi yang akan digarap dalam berbagai bentuk, meliputi bentuk asli serta bentuk penggarapan kolaboratif dengan sentuhan konten musik yang kekinian.

Saat ini, perlu diketahui memang cukup banyak para pelaku seni budaya Betawi yang dengan kekuatan sendiri mencoba untuk membangkitkan kembali seni budaya Betawi, termasuk beberapa tokoh Betawi dan orang-orang yang sangat mencintai seni budaya daerah, yang prihatin dengan semakin merasuknya budaya Barat.

Salah satu tokoh DKI Jakarta yang memiliki rasa cinta yang besar terhadap pelestarian, pengembangan, dan pelestarian seni budaya daerah adalah Steven Setiabudi Musa, anggota Komisi E DPRD DKI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

“Kita tidak bisa membiarkan seni budaya daerah punah, dan saat ini kita melihat masyarakat sudah semakin meninggalkannya. Siapa lagi yang akan menghargai kekayaan seni budaya lokal jika bukan kita sendiri? Alangkah baiknya jika pihak-pihak yang berkompeten menyadari hal ini dan melakukan berbagai gerakan nyata untuk mencegah semakin tergerusnya Seni Budaya Betawi. Apalagi Kota Betawi (Jakarta) merupakan Ibu Kota Negara Indonesia,” sambungnya.

Menurut Steven Setiabudi Musa, mulai saat ini semua pihak, apakah itu pemerintah daerah, para tokoh, pelaku seni atau masyarakat, tidak perlu saling menyalahkan dengan kondisi saat ini, namun yang perlu dilakukan adalah memulai gerakan nyata.

“Saya sangat mengapresiasi apabila ada perseorangan atau lembaga yang telah bergerak nyata melakukan aksi-aksi pengembangan dan pelestarian seni budaya Betawi, termasuk mengumandangkan kembali gambang kromong dan lagu-lagu Benyamin S,” katanya.

Menurutnya, seni musik Betawi tidak hanya gambang kromong dan Benyamin S, tetapi juga banyak yang lainnya, misalnya tanjidor, keroncong Betawi, atau lagu-lagu karya komponis Betawi, Ismail Marzuki.

“Sangat mendukung dan apresiasi niat dan usaha Yayasan Gita Jaya Semesta, untuk mengangkat kembali khazanah seni budaya betawi, khususnya seni musiknya.” sambut Susiyanto Direktur Dikdasmen Yayasan Percik. (Ibra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *