Jakarta, channelsatu.com: Kisah asmara wanita cantik Inggit Garnasih dan Soekarno bak penuh misteri karena tak banyak yang menyoroti. Padahal perempuan yang tidak bisa baca tulis ini, punya peran yang sangat penting terhadap perjuangan Bung Karno demi berdirinya republik ini.
Beragam peristiwa dan juga di masa-masa pembuangan Bung Karno di Ende dan Bengkulu menjadi saksi ketabahan Inggit turut jadi motivaor ulung menyemangati perjuangan suaminya. Pantaslah jika Soekarno memujinya begitu tinggi karena di mata Soekarno Inggit adalah tiga pribadi sekaligus, yaitu kekasih, kawan, dan ibu yang hanya memberi tanpa membalas. Maka tak heran jika hingga bertahun-tahun, sosok itulah yang hidup dalam benak Soekarno.
Berangkat dari perjuangan yang begitu menyentuh dari seorang Inggit yang kisahnya cintanya bersama Bung Karno penuh romantika dan telah ditulis Ramadhan K.H dalam bentuk novel. Kini kisah ini segera diangkat oleh Manu lewat bendera Sukma Putra Film ke layar lebar. Judulnya sama seperti dinovelnya, yaitu KUantar Ke Gerbang.
“Sebetulnya sudah sekitar 30 tahun lalu saya berniat menfilmkan kisah Bu Inggit dan Bung Karno tapi ketika itu momentnya belum pas. Kini setelah tertunda cukup lama, saya kira sekaranglah waktu yang paling tepat untuk membuat film ini,” tutur Manu dihadapan wartawan akhir pekan kemarin di Jakarta.
Bagi Manu pembuatan film Kuantar Ke Gerbang ini, sekaligus menjadi comebacknya untuk turun gunung kembli ke dunia film. Seperti diketahui Manu merupakan salah satu produser yang dikenal lewat produksi-produksi yang berkualitas. Diantara produksinya yang monumental adalah film Kabut Sutra Ungu, Yang Muda Yang Bercinta, Di Balik Kelambu,Si Deol Anak Modern, Secangkir Kopi Pahit, Ponirah Terpidana, Taksi dan Taksi Juga. (ibra) Foto: Ibra