Jakarta, channelsatu.com: Dalam memberikan kesempatan bagi para arsitek di seluruh Indonesia untuk turut memajukan Arsitektur Nusantara dan memberikan solusi Kementerian Pariwisata untuk mengembangkan kawasan wisata, serta mendukung program pengembangan sepuluh destinasi wisata di Indonesia yang diprioritaskan Pemerintah, maka Kementerian Pariwisata, Badan Ekonomi Kreatif dan PT Propan Raya mengadakan Sayembara Desain Rumah (Homestay) Nusantara.
Sayembara ini merupakan sayembara desain atau gagasan dari sebuah bangunan yang berupa rumah tunggal berlantai satu atau dua. Sedangkan tipe bangunannya dapat berjenis Landed House atau Rumah Panggung dengan luasan bangunan 36 m2 serta berpotensi pengembangan menjadi 54 m2.
Sifat sayembara terbuka bagi sarjana arsitektur minimal S1. Bila mendaftarkan sebagai kelompok, ketua tim harus sarjana arsitektur, lantas anggota tim boleh mahasiswa. Sayembara desain rumah wisata yang juri diketuai Yori Antar, arsitek kenamaan, sengaja mengambil inspirasi dari arsitektur tradisional setempat yang meliputi destinasi wisata prioritas Indonesia.
Adapun sepuluh destinasi wisata prioritas Indonesia, yaitu : 1. Danau Toba, Sumatera Utara, 2. Tanjung Kelayang, Bangka Belitung, 3. Tanjung Lesung, Banten, 4. Kepulauan Seribu dan Kota Tua, DKI Jakarta, 5. Borobudur, Jawa Tengah, 6. Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur, 7. Mandilika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, 8. Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur, 9. Wakaitobi, Sulawesi Tenggara, 10. Morotai, Maluku.
Sayembara yang berhadiah total satu milyar rupiah, di mana setiap destinasi akan ditetapkan tiga pemenang dengan rincian pemenang pertama lima puluh juta rupiah, pemenang harapan satu dua : Rp 30 juta – Rp 20. juta, ditutup pada batas akhir penerimaan karya tanggal 20 september 2016, selambat-lambatnya pukul 17.00. WIB. Karya desain dikirim ke sekretariat panitia pelaksana PT Propan Raya, Jalan Gatot Subroto Km .8. Tangerang 15810. Dan untuk penjelasan lebih lanjut mengenai sayembara rumah wisata ini dapat dilihat melalui website : arsitekturnusantara.propanraya.com.
Sejatinya sayembara desain rumah wisata memberikan makna yang layak digarisbawahi, mengingat pada saat ini keilmuan arsitektur dan pariwisata saling berkait, alih-alih seiring dengan makin naiknya trend pariwisata di Indonesia. Sertamerta pada satu sisi, sekarang inipun, keilmuan arsitektur mengalami pergeseran paradigma dalam penciptaan dan pemaknaan akan ruang. Di sisi lain, ilmu pariwisata adalah bidang yang demikian unik, dinamis, dan tentu saja memerlukan analisis dari berbagai aspek keilmuan lain secara stimultan.
Mengenai Rumah Wisata, sesungguhnya mengacu pada istilah Pondok Wisata alias homestay, yakni penyediaan akomodasi berupa bangunan rumah tinggal yang dihuni pemiliknya dan dimanfaatkan sebagian untuk disewakan dengan memberi kesempatan kepada wisatawan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari dengan pemiliknya.
Bagaimana pula sayembara desain rumah wisata sangatlah penting, apalagi untuk mengembangkan sepuluh destinasi wisata prioritas Indonesia. Dan demi mendorong masyarakat berperan serta dalam pengadaan Rumah Wisata, tidak diingkari pihak pemerintah mendukungnya melalui program Kredit Kepemilikan Rumah Sejahtera. ( nm.syamsudin)
