Jakarta, Channelsatu.com – Ridwan Kamil-Suswono (Rido) pasangan cagub-cawagub nomor 1 yang didukung koalisi raksasa, tumbang di Jakarta. Hal ini tercermin dari data real count KPU DKI yang menampilkan paslon nomor 3 Pramono Anung-Rano Karno yang memperoleh suara terbanyak.
Penghitungan cepat real count KPUD Jakarta menunjukkan perolehan suara pasangan calon nomor 3, Pramono-Rano memperoleh 50,07% atau 2.183.557 suara, Kamis (28/11/2024).
Sementara perolehan suara paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono mendapat suara 1.717.037 atau 39,4 persen. Terakhir Dharma Pongrekun-Kun Wardana yang memperoleh 458.839 suara atau 10,53 persen.
Warganet memberikan sejumlah respons terkait tumbangnya koalisi gemuk Ridwan Kamil-Suswono ini. Salah satu akun yang memberikan data penyebab kekalahan paslon nomor 1 ini yakni Elisa @elisa_jkt.
1. Masalah Penggusuran,
2. Misoginis, sampai ada penelitian ilmiah soal postingannya,
3. Melecehkan berulang kali janda dari tahun 2010-2024,
4. Gagal di banyak soal perkotaan selama dia menjabat, terutama yang urgen dan essensial seperti mobilitas, perumahan, persampahan, manajemen air, dan lainnya,
5. Bisanya cuma sketsa dan bikin maket doan, hal yang penting enggak ada yang terwujud. Dari Kalimalang sampai segala maket adalah artefaknya,
6. Cuma bisa di level gimmick dan aksesoris,
7. Demen guilt trip dan fallacy, contoh bagus video hadapi warga yang akhirnya hasilkan quote: Singapore banjir teu”
8. Tahu bagaimana dia menghandle kritik? Guru honorer, ring a bell?,
9. Tidak mengerti sama sekali soal Jakarta: WTH waterway di BKB dan pindahkan Balai Kota ke Jakut
10. Tidak paham soal perkotaan.
Sementara Ketua Tim Pemenangan paslon Rido, Ahmad Riza Patria mengatakan, ada sejumlah kecurangan berupa money politics atau politik uang, dan pembagian sembako untuk mempengaruhi masyarakat di Pilkada Jakarta 2024.
“Beberapa tempat termasuk di Kepulauan Seribu kemarin telah ditemukan banyak sekali sembako yang siap edar. Inilah salah satu faktor yang mencederai proses pilkada di DKI Jakarta,” kata Riza Patria melalui konferensi pers di kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya (DPD) atau DPD Partai Golkar, Cikini, Jakarta Pusat.
Karenanya, Riza Patria mengajak jajaran partai koalisi Rido, untuk mendukung dan melaporkan bentuk-bentuk dugaan kecurangan tersebut ke Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu), Komisi Pemilhan Umum (KPU) DKI Jakarta, dan Gakkumdu. (Fjr)