Manado, channelsatu: Sekretaris Sulawesi Utara Tourism Borad Dino Gobel mengabarkan kepada channelsatu.com melalui telepon genggam bahwa Putri Kerajaan Thailand, Sirivannavari Narinatanu akhir Desember 2016 memilih berlibur ke wilayah Provinsi Sulawesi Utara, khususnya ke Pulau Lembeh yang eksotik, untuk menyelam di sejumlah spots diving.
Apa arti semuanya ini? Betapa spot diving di Pulau Lembeh memang sudah mendunia. Indonesia memiliki 55 destinasi diving dan 1.500 dive spots yang tersebar dari Aceh sampai Papua. Jumlah ini lebih banyak dari semua Negara di dunia. Tercatat lima destiansi selam Indonesia yang menjadi buah bibir, yakni Raja Ampat, Papua Barat, Alor, NTT, dan Selat Lembeh.
Tentang spots diving Selat Lembeh, majalah internasional selam yaitu Dive diterbitkan di Inggris menyebut sebagai tempat penyelaman permukaan alias snorkeling yang elegan. Tidak dipungkiri Selat Lembeh dikenal dunia bawah air sebagai surga makrofografi seperti kuda laut mini, udang dan aneka jenis moluska.
Lokasi Selat Lembeh di Segitiga Terembu Karang Dunia yang menjadikan ruang bagi 193 spesies karang dari 68 marga. Di lokasi tujuan wisata ini ditemukan ikan purba Coelacanth dan berbagai temuan spisies baru yang kerap muncul seperti hiu tokek catshark (Atelomycterus erdmanni). Juga di wilayah inipun merupakan satu-satunya arus pemijahan ikan southern tuna sirip biru (Thumnus naccoyil), sumber protein masyarakat dunia.
Sebagai informasi perihal Selat Lembeh, dalam Konvensi Keanekaragaman Hayati Ke-13 di Cancun, Meksiko, Desember 2016, Indonsia menolak Selat Lembeh sebagai perairan yang membutuhkan perlindungan. Indonesia beralasan karena telah memiliki rencana pembangunan perikanan dan pariwisata.
Lantas, tentang Putri Kerajaan Thailand yang tiba di Manado bersama 25 anggota rombongan menggunakan pesawat Royal Thai Air terbang langsung dari Bangkok ke Manado. Setelah mendarat Putri Kerajaan Thailand langsung ke Bitung dan tinggal selama empat hari. Agenda utama di Bitung adalah menyelam di sejumlah spots diving di Selat Lembeh.
Sekadar catatatan, kunjungan wisatawan asing ke Sulawesi Utara selama 2016 naik kurang lebih 250 persen semenjak ada penerbangan langsung dari Manado ke sejumlah kota di Tiongkok yang dilakukan Citilink, Lion Air dan Sriwijaya Air yang dimulai Juli 2016.
Demikian kunjungan wisatawan Nusantara tahun 2016 lebih satu juta orang dibanding tahun 2015 yang jumlahnya sekitar 900.000 wisatawan. Setiap hari penerbangan ke Manado dari sejumlah kota selalu penuh. “Bahkan kerap mengalami peak season,“ ujar Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara, Happy Korah sebagaimana tertulis dalam rilis yang dikirim ke channelsatu.com melalui email, awal Januari 2017. (Syamsudin Noer Moenadi, email nm.syamsudin@yahoo.com.)