Pola Prilaku Mudik Belum Berpihak Terhadap Keselamatan Anak

Must Read

Mudik merupakan tradisi yang turun menurun di Indonesia. Hal ini sejalan dengan agenda silaturahim dengan keluarga setiap lebaran tiba.

Secara kultural, mudik merupakan perilaku budaya yang tak dapat dibendung. Namun pola mudik harus menjadi perhatian serius, karena dalam banyak kasus menimbulkan masalah bagi anak.

Berdasarkan data National Traffic Management Centre (NTMC) Mabes Polri 2011, pada Lebaran 2011 terjadi 2.770 kasus kecelakaan yang meliputi 449 tewas, 760 korban luka berat dan 1.914 luka ringan.

Pada 2011 jumlah pemudik sepeda motor yang mengalami kecelakaan sebanyak 3.418, meningkat 40 persen dibanding 2010 yaitu sebanyak 2.446 sepeda motor. Sayangnya data tersebut tidak menyebutkan berapa jumlah anak yang menjadi korban kecelakaan.

Namun jika melihat bahwa tradisi mudik selalu bersama anak, maka jumlah tersebut didalamnya termasuk anak.

Masalah serius tradisi mudik selama ini diantaranya;  Tidak ada gerbong kereta api dan bus khusus anak, fasilitas transportasi yang kurang memperhatikan anak, layanan transportasi mudik dan rest area yang tidak ramah anak, serta belum berpihaknya pola perilaku mudik terhadap keselamatan anak.

Apalagi, jika berbicara masalah pemudik yang menggunakan sepeda motor, banyak fakta pengabaian terhadap perlindungan anak seputar mudik lebaran.

Oleh karena itu, kami merekomendasikan beberapa hal penting agar mudik responsif terhadap hak anak:

1.Perlu revitalisasi manajemen transportasi mudik yang ramah anak.

2.Perlu penyediaan fasilitas khusus transportasi mudik yang ramah anak;

3.Pemerintah perlu membentuk des khusus layanan  Aksi Cepat Mudik Lebaran (terdiri dari tenaga   kesehatan, polisi, dan tenaga lapangan) yang siap di rest area maupun di   titik rawan kecelakaan dan kemacetan untuk melakukan pertolongan dan tindakan cepat terhadap anak.

4.Perlu membangun layanan komunikasi yang terhubungan dengan layanan Aksi Cepat mudah diakses oleh pemudik.

5.Pemerintah   melalui desk khusus aksi cepat, perlu melakukan edukasi kepada pemudik agar berhati-hati dalam perjalanan dan  memperioritaskan perlindungan anak.

Jakarta, 16 Agustus 2012
Pemerhati Anak dan Wanita, Ir. Dra. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd

Latest News

Pengusaha Ridho Pandoe Resmikan Bisnis Baru Game Education Simulator Bernama Thrilix

Jakarta, Channelsatu.com - Pengusaha Ridho Pandoe membuka bisnis virtual simulator dengan Grup Aeon Mall Indonesia dengan nama Thrilix yang...

More Articles Like This