Jakarta, channelsatu.com: Masril Bin Ramli kini menatap hidupnya lebih optimis, Ia semakin semangat menjalani hari yang terus berganti, Beragam kegiatan untuk membangun ketrampilan dan meningkatkan skill Ia lakoni untuk menjadikan dirinya lebih baik nanti di luar sana.
Bukan tanpa sebab Masril berperilaku demikian, pria berusia 53 tahun ini telah menjalani hidup yang tidak Ia inginkan sejak 6 tahun yang lalu, kesalahan masa silam menghasilkan ketok palu hakim yang membawa bapak tiga anak ini mendekam di LP Cipinang selama 12 tahun.
“Menjadi petani adalah pekerjaan yang akan saya lakukan untuk mencari uang dan menghidupi keluarga saya, saya akan bekerja keras untuk ini agar hidup anak dan istri saya berubah. Terus terang saya ngga ingin seperti ini lagi mas” Ujar Masril Bin Ramli.
Motivasi besar Masril Bin Ramli menjalankan hidup baru setelah keluar dari balik jeruji nanti, Ia buktikan dengan mengikuti berbagai pelatihan pertanian yang digelar oleh UPT Lapas kelas I Cipinang. Masril Bin Ramli tidak sendiri, banyak rekannya sesama penghuni LP Cipinang menjalani program ini untuk meningkatkan kemampuan diri. Semangat menyala mereka buktikan dengan penguasaan ilmu pertanian yang membuat petani Lapas kelas I Cipinang menjadi peringkat pertama saat Festival Narapidana Berkebun se-Indonesia di bulan Desember 2015 yang lalu.
Bila dulu ilmu pertanian sayur mayur telah mereka kuasai, kini warga binaan LP Cipinang akan menerima ilmu baru pertanian untuk komoditas tanaman rempah-rempah dan obat-obatan. Kegiatan ini di wujudkan oleh UPT Lapas Kelas I Cipinang bekerjasama dengan Yayasan Inisiatif Indonesia Biru Lestari (WAIBI).
Program pembinaan untuk penghuni Lapas Kelas I Cipinang ini, adalah upaya nyata Kementerian Hukum dan HAM Kanwil DKI Jakarta melalui Unit Pelaksana Teknis untuk meningkatkan kualitas Warga Binaan, saat nanti mereka telah menghirup udara bebas. Tak hanya itu, program ini juga bertujuan agar mereka yang terpilih mengikuti pelatihan dapat menjalani sisa hukuman pidana dengan baik sembari meningkatkan ketrampilan, sehingga saat mereka selesai di LP Cipinang, para Warga Binaan dapat diterima kembali oleh masyarakat dan hidup wajar sebagai warga negara yang baik serta bertanggung jawab, sesuai dengan amanat Undang-Undang No 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan.
“Mereka yang terpilih adalah warga binaan yang masuk dalam tahap asimilasi, yang di setujui oleh Tim Pengamat Pemasyarakatan, Mengajak mereka menguasai ilmu pertanian karena sektor ini lebih mudah mereka masuki sehingga sangat potensial untuk membuat mereka jadi lebih baik dengan bekal pelatihan yang di berikan di Lapas Cipinang ini” kata Kepala Lapas Cipinang Edi Kurniadi SH, Msi.
Selama 3 hari peserta yang berjumlah 13 orang akan menerima ilmu pertanian rempah-rempah dan obat-obatan yang dilatih oleh trainer berpengalaman. Hari pertama, disampaikan materi tentang bagaimana teknik penanaman rempah-rempah dan tanaman obat serta pola pembibitan tanaman yang baik.
Hari kedua, peserta diberikan ketrampilan tentang pembuatan dan teknik pemupukan yang benar serta bagaimana merawat tanaman, mengatasi hama dengan teknik pengobatan yang tepat hingga cara melakukan pemanenan yang bagus. Dan Untuk hari ketiga, peserta akan menerima evaluasi sekaligus penerima sertifikat pelatihan dari penyelenggara.
Pembinaan untuk warga Lapas Cipinang ini, telah diselenggarakan Rabu,30 Maret 2016 kemarin, di Area Brandgang Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang. Dan, dibuka Bpk.Dahlan Pasaribu SH,MM (Kakanwi Kemenkumham DKI Jakarta).
Acaranya sendiri diantaranya, Kegiatan pelatihan teknik menanam rempah-rempah dan tanaman obat, Penyerahan piala bergilir Juara I Festival Napi Berkebun Se-Indonesia dan Penyerahan bantuan satu mesin traktor oleh Yayasan Waibi untuk Unit Kerja Napi Berkebun Lapas Kelas I Cipinang. (Irwan)