Jakarta, channelsatu.com: Relaisasi kinerja PT. Pertamina (Persero) terus meningkat yang tercermin dari raihan laba bersih perusahaan, yaitu dari Rp 20,47 triliun pada 2011 menjadi Rp 25,89 triliun tahun ini, dengan EBITDA yang juga meningkat 8,32%, yaitu sebesar Rp 56.82 triliun naik 8,32% dibandingkan EBItda tahun 2011 sebesar Rp 52,45 triliun.
Pencapaian laba bersih tersebut juga merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah berdirinya Pertamina.
Pertamina juga menyetorkan pajak dan deviden sebesar Rp 66, 11 triliun tahun ini, naik 5% dibandingkan dengan realisasi setoran pajak dan deviden tahun 2011 yang ditadai dengan terus meningkat kinerja perseroan.
Hal ini diungkapkan Direktur Utama Pertamina Karen Agustian usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk persetujuan laporan Tahunan dan pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun 2012 pada wartawan, Rabu (27/2) di Jakarta.
Dalam RUPS Tahunan tersebut telah dipaparkan evaluasi kinerja perusahaan pada 2012 yang meliputi aspek kinerja keuangan, kesehatan perusahaan, Good Corporate Govermance, pelaksanaan program Corporate Social Responsibilty, serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
“Kami sangat bersyukur RUPS Tahunan Pertamina dapat digelar hari ini dengan hasil-hasil yang menggembirakan.Hal yang tidak kalah membahagiakan adalah bahwa Pertamina yang memiliki tingkat kompleksitas bisnis paling rumit dan mengkonsolidasikan Laporan Keuangan 17 Anak perusahaan, justru telah menyelesaikan audit laporan keuangan. Sehingga bisa melaksanakan RUPS paling cepat diantara BUMN lainnya,” papar Karen.
“Pertamina di usianya yang ke 55 tahun terus melakukan transformasi untuk menjadi perusahaan engergi kelas dunia, tumbuh menjadi perusahaan yang sehat, transparan dan siap bersaing dalam percaturan bisnis global,” lanjut Karen.
Karen mengatakan dari aspek kesehatan perusahaan, realisasi skor tingkat kesehatan perusahaan pada 2012 tercatat 94,43 atau berada dalam rating AA berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002. Skor tersebut lebih baik dibandingkan dengan 3 tahun sebelumnya, yaitu 79,21 (A) pada 2009,90,85 (AA) pada 2010, dan 92,90 (AA) pada 2011.
Sedang di produksi migas, Pertamina sebesar 461.640 boepd atau naik tipis dibandingkan dengan capaian 2011 sebsear 457.640 boepd merupakan kontributor penting bagi laba perusahaan, ditengah tren penurunan produksi migas nasional. Peningkatan produksi tersebut juga diikuti dengan penambahan cadangan migas yang mencapai 453,37 juta barel setara minyak selama 2012.
Berikutnya kinerja produksi uap panas bumi untuk pembangkitan listrik juga memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan laba bersih perusahaan. pada 2012, realisasi produksi uap panas bumi mencapai 15,69 juta ton per tahun atau naik 2,55% dibandingkan tahun 2011.
Kinerja yang kuat juga ditunjukan pada bisnis hilir Pertamina, yang ditunjukan dengan kokohnya penguasaan pangsa pasar BBM non subsidi dan pelumas di pasar domestik, dan gencarnya ekspansi pasar beberapa produk, seperti aviasi dan pelumas ke pasar ekspor.
Ekspor pelumas produk Pertamina telah berhasil menembus 24 negara dan tetap memperkokoh penguasaan pangsa pasar pelumas dalam negeri sebsar 60%. (Ibra)