Jakarta, channelsatu.com:Festival Film Cannes-Perancis atau yang populer dengan nama Festival de Cannes untuk ke 66 kali akan digelar, mulai 15- 26 Mei 2013 ini.
Festival film paling bergengsi di dunia yang diselenggarakan sejak tahun 1946, Berlokasi di sepanjang pantai Cannes, Village International adalah miniatur perfilman dunia. Lebih dari 100 negara dari seluruh dunia menunjukkan kemajuan dan pencapain perfilman negara masing
masing, termasuk Indonesia untuk kesekian kalinya akan hadir dalam partisipasinya di perhelatan akbar ini.
Sementara Marché du Film adalah pasar film terbesar di dunia yang merupakan bagian dari program Cannes Film Festival. Setiap tahunnya sekitar 10,000 pebisnis film bertemu di pasar film ini.
Melihat begitu besar peluang bisnis menjual film Indonesia ke manca negara di festival ini, Direktur Pengembangan Industri Perfilman, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Armien Firmansyah pada wawancara khususnya dengan channelsatu.com, Senin (13/5) di Jakarta, mengatakan:
“Diajang ini untuk pertama kalinya Indonesia akan memiliki paviliun di Village International Pantiero. Paviliun berukuran 16 m2 dan memiliki teras seluas 20 m2 itu, menjadi tempat aktivitas yang akan dilakukan adalah distribusi informasi tentang perkembangan film Indonesia, kebijakan perfilman Indonesia dan promosi Indonesia sebagai lokasi produksi film international.”
“Untuk itulah,tahun ini sebanyak sekitar 50 film Indonesia akan dipromosikan di booth Indonesian Cinema di Marche Du Film. Selain aktivitas di pasar film, dalam rangka memperluas jaringan bisnis akan dilakukan Cocktail Party Indonesia Cinema bersama insan dan media perfilman internasional bekerjasama dengan Pemerintah Kota Cannes,” jelas Armien yang akan memimpin rombongan Indonesia ke Festival Cannes tahun ini.
Sementara dua film Indonesia,“Rectroverso” akan hadir di European Premiere dan “Sang Penari turut di Competition Cannes Senior category.
Indonesia sepanjang partisipasi di ajang ini, pernah mendapat catatan manis lewat film, Tjoet Nja’ Dhien mendapat penghargaan Best International Film dalam Cannes Film Festival tahun 1989.
Berikutnya, Daun Di Atas Bantal diputar dalam sesi Un Certain Regard dalam Festival Film Cannes tahun 1998.
Dan Kara, Anak Sebatang Pohon diputar di Quinzaine des Realisateurs Cannes International Film Festival 2005. (ibra/snm) Foto: Dudut Suhendra Putra.