Manca Negara

Penghitung Waktu shalat di Udara Dikembangkan

5
×

Penghitung Waktu shalat di Udara Dikembangkan

Sebarkan artikel ini

London,chnnelsatu.com: Sebagai pengusaha yang kerap bepergian sekaligus Muslim yang taat, Abdalhamid Evans selalu menghadapi masalah sama saat dia harus terbang melintasi zona waktu di ketinggian beberapa ribu meter.

Masalah yang dihadapi Evans dan kemungkinan besar umat Islam lainnya adalah saat yang tepat untuk melaksanakan shalat saat dalam penerbangan.

Umat Islam diwajibkan menjalankan shalat lima kali dalam sehari dalam jam-jam tertentu. Namun menjalankan kewajiban itu menjadi rumit jika harus melewati beberapa zona waktu.

“Saya biasanya tidak menjalankan shalat di atas pesawat terbang,” kata Evans pendiri situs yang menyediakan informasi tentang industri halal dunia.

“Belakangan saya berfikir mungkin sebaiknya kami melakukan shalat di atas pesawat ketimbang saat tiba di tempat tujuan,” kata warga Inggris tu kepada AFP seperti yang dikutip BBC.

Kini problem yang dihadapi Evans dan ribuan umat Islam lainnya yang kerap bepergian melintasi zona waktu terpecahkan setelah sebuah alat yang dinamakan Penghitung Waktu Shalat Pelawat Udara ditemukan.

Alat ini dikembangkan perusahaan asal Singapura Crescentrating, sebuah perusahaan yang biasa memberikan peringkat halal kepada hotel.

Diluncurkan awal bulan ini, perangkat online ini menyediakan data seperti waktu shalat di negara asal, kota tujuan dan negara yang dilintasi penerbangan.

Alat ini kemudian menggunakan algoritma untuk menghitung waktu yang tepat bagi seorang penumpang Muslim untuk menjalankan ibadah shalat selama penerbangan berlangsung.

Program ini memungkinkan umat Islam memastikan waktu shalatnya berdasarkan posisi mereka di darat.

“Saya sadar terjadi kebingungan di antara penumpang pesawat udara, namun tak seorangpun memberikan solusi,” kata Direktur Eksekutif Crescentrating Fazal Bahardeen seperti dikutip AFP.

Sebelum melakukan perjalanan, seorang Muslim bisa membuka situs Crescentrating, kemudian memasukkan data berupa bandara keberangkatan, waktu keberangkatan dan negara tujuan.

Perangkat hitung itu kemudian akan menghasilkan waktu solat baik dalam waktu lokal di bandara keberangkatan, selama penerbangan hingga tiba di tempat tujuan.(bbc/Bakti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *