Pagelaran Ramayana Betawi, “Rama Jadi Raja”

Must Read

ramayana betawiJakarta, channelsatu.com: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Jumat (7/11) malam) di Teater Besar, Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki menyajikan pementasan budaya, yang berjudul Ramayana Betawi “Rama Jadi Raja”.

Acara ini merupakan pagelaran Ramayana Betawi yang ketiga, setelah sebelumnya pernah dipentaskan di kompleks Prambanan Yogyakarta dan Taman Ismail Marzuki beberapa waktu lalu.

Cerita Ramayana yang dikemas dalam seni pertunjukan Wayang Wong Betawi ini, mengandung filosofi yang luhur, bahwa perjuangan hidup dapat menghantarkan diri kita menjadi sosok pemimpin yang tangguh dan dihargai oleh rakyatnya.

“Saya berharap, penonton dapat terinpirasi oleh filosofi yang terkandung dalam cerita Rama Jadi Raja ini. Dan untuk saya pribadi merasa tertantang untuk menyuguhkan pangelaran ini” Ucap Abdurachem Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dalam keterangan persnya termasuk channelsatu.com.

Perlu diketahui kegiatan yang dilakukan ini, sebagai bentuk pelestarian Budaya Betawi ini, dalam penyajianya dikemas dengan sangat artistik, mulai dari tata panggung, busana hingga musik penggiringnya. Dan tak ketinggalan juga, gerak tari dalam Pagelaran Ramayana Betawi “Rama Jadi Raja” ini, pun juga memiki sisi keindahan tersendiri yang menarik untuk Anda saksikan.

“semoga karya budaya ini menjadi indikator keberhasilan dalam pengembangan kebudayaan. Dan harapnya tak hanya sekedar menjadi tontonan saja, tetapi juga menjadi tuntunan dalam pembangunan sumber daya manusia bangsa ini.” Jelas, Abdurachem

Seperti halnya daerah Iain di Indonesia, terutama untuk wilayah Jawa dan Bali. Di wilayah Betawi sejak abad 19 juga dikenal dengan pertunjukan Wayang, baik Wayang Kulit, Wayang Golek dan Wayang Wong. Namun yang membedakan dari pertunjukan, wayang betawi ialah lebih menonjolkan sisi kesederhanaan baik itu dari segi cerita maupun penyajiannya.

Secara keseluruhan Pagelaran Ramayana Betawi “Rama Jadi Raja” menggunakan topeng sesuai dengan karakter yang dibawakan. Dan yang menarik dari pagelaran seni ini juga, musik penggiringnya adalah musik Ajeng, yang kini keberadaannya sudah hampir punah.

Dalam pementasan Ramayana Betawi “Rama Jadi Raja”, turut mengundang, berbagai praktisi budaya, mulai dari pemerhati sampai dengan komunitas dan sanggar budaya, pelajar, sampai dengan para duta besar negara tetangga seperti Yunani, Georgia, Jordania, Sri Lank, Denmark, Kazakhstan, Serbia dan lain sebagainya. (Ibra)

Latest News

Indonesia Sharia Economic Festival 2024 Disebut Perkuat Pengembangan Pariwisata Ramah Muslim Indonesia

Jakarta, Channelsatu.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana meyakini pelaksanaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 akan memperkuat...

More Articles Like This