Jakarta, channelsatu.com: Mulai 17 November 2012, sebanyak 12.226 Siswa di DKI Jakarta kini tak perlu lagi memikirkan biaya sekolah, karena telah ditanggung Pemprov DKI lewat program Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang dicanangkan Gubernur Joko Widodo.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, untuk tahun ini pihaknya mengusulkan 50 ribu peserta didik yang akan diberikan Kartu Jakarta Pintar, dengan anggaran sebesar Rp 150 miliar. Namun yang disetujui hanya sebanyak 12.266 siswa dengan biaya mencapai Rp 37 miliar.
“Di 2012 diusulkan siswa yang menerima kartu 50 ribu, tapi yang disetujui hanya 12.266 siswa. Ini baru tahap awal, selanjutnya semua siswa akan menerima Kartu Jakarta Pintar ini,” terang Taufik, di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (31/10) seperti yang diwartakan beritajakarta.com.
Anggaran untuk pendidikan di DKI Jakarta memang memiliki porsi terbesar dalam APBD DKI. Pada 2012 anggaran pendidikan mencapai 26,9 persen dari total APBD. Tahun depan anggaran yang diajukan mencapai 27 persen dari total APBD 2013.
“Meski persentase sama, tapi nominalnya bertambah karena APBD juga bertambah. Nominal ini akan ditambah dengan revisi kegiatan yang menurut Pak Gubernur mesti dikoreksi,” katanya.
Lebih jauh pihaknya memberikan kesempatan peserta didik yang tidak mampu untuk dapat pelayanan. Di antaranya melalui kartu pintar atau disebut biaya operasional. “Siswa miskin akan medapatkan alokasi yang sangat besar tahun depan,” tandasnya.
Dikatakan Taufik, saat peluncuran nanti, baru 3.000 peserta didik yang bakal menerima. Sebanyak 2.000 sudah diserap oleh Jakarta Barat. Sedangkan sisanya atau sebanyak 7.266 akan diberikan bertahap hingga akhir tahun ini.
Sementara untuk tahun depan, pihaknya mengusulkan 150 ribu peserta didik di enam wilayah dengan total anggaran sebesar Rp 378 miliar. Artinya anggaran untuk Kartu Jakarta Pintar meningkat 10 kali lipat dari tahun ini. “Nantinya setiap anak akan mendapat Rp 240 ribu per bulan per anak,” ujarnya.(bj/hpdki/ch1)
