Jakarta, channelsatu.com: Membuat film horor belakangan memang harus lebih kreatif, itu kalau tidak ingin ditinggalkan penonton. Pasalnya, jika hanya menjual cerita pocong, atau tentang mahluk jelangkung penonton film nasional bisa dikatakan mulai jenuh. Akibatnya jika kembali membuat film horor yang sejenis penonton akan sulit datang ke bioskop.
Inilah yang disadari Hitmaker Studio ketika kembali memproduksi film horor terbarunya. Perubahan penggarapan ini jua yang ditampilkan di film Samudra Hotel yang berganti judul jadi 308. Sementara isi kisah ini bisa dikatakan bukan cerita yang baru buat masyarakat kita. Yaitu mengangkat kembali tentang mitos Sang Ratu Pantai Selatan atau yang populer disebut Nyi Roro Kidul.
Tapi, dikisah 308 yang akan edar 5 Juni ini, Jose Poernomo yang sebelumnya sukses menggarap Rumah Kentang, menampilkan penggarapan ala film-film horor Hollywood. Yaitu terlihat film 308 yang menghadirkan Shandy Aulia,Denny Sumargo, Kimberly Ryder, Ki Kusumo, Sylvia Fully R. dan Kartika Putri jadi horor yang mewah.
Mewah dalam artian menampilkan adegan peradegan 90% di tempat yang wah dan plus memunculkan bintang-bintang papan atas. Hingga disela ketegangan saat menyaksikan film ini mata penonton tetap segar karena kemunculan para bintang cantik dan keren, serta panorama alam yang tidak bikin mata lelah.
Ceritanya sendiri dibuka oleh kehadiran Naya (Shandy Aulia) yang hidup berdua dengan Aira. Naya meskipun baru saja lulusan sekolah tinggi tapi sulit untuk mencari pekerjan dengan gaji yang layak.
Tiba-tiba rekan lamanya Caca dan Jefri, menawarinya pekerjaan sebagai Housekeeping Supervisor di sebah hotel berbintang yang terletak di bibir pantai nan elok. Tawaran ini awalnya ditolak Naya karena yang dikerjakannya bukan bidang yang ditekuninya selama kuliah.
Tapi berkat bujuk rayu dua sahabat tadi, Naya yang lagi kesulitan ekonomi pun merasa tertantang untuk mencobanya. Apa lagi sang General Manager, Sena yang dilakoni Denny Soemargo yang dulu adalah teman kuliahnnya. Hal ini menambah kepercayaan diri Naya untuk memulai karir barunya.
Ketika Naya dan Aira sampai di sana, ternyata hotel mau ditutup selama empat hari karena akan ada pengasapan malaria dan demam berdarah. Semua karyawan hotel pulang kecuali Sena; Erin, Executive Housekeeper; Prila, Food & Beverage Manager; Dudi, Executive Chef; dan Harlan, Chief Security.
Dibalik tutupnya hotel, Naya mulai merasakan ada keganjilan di dalam hotel tersebut. keganjilan yang bikin penasaran itu kian kuat ketika dirinya dilarang masuk ke kamar 308. Sementara rasa penasaran Naya pun kian kuat ingin tahu ada isi apa di kamar 308.
Tanpa setahu sang GM Sena, Naya diam-diam masuk ke kamar 308 yang ternyata tempat peristirahatan Nyi Roro Kidul. Kamar itu memang terlihat angker saat dimasuki Naya.Yang lebih mengerikan lagi setelah Naya melanggar aturan, kejadian demi kejadian aneh terus bermunculan. Bahkan teror demi teror pun menghantui Naya. Yang paling bikin ia panik, adiknya Aira pun jadi tumbal buat dipersembahkan pada Sang Ratu.
Meskipun adegang demi adegang yang menegangkan dan menyeramkan jadi bumbu utama film horor 308. Tapi, menurut Shandy tetap ada pesan moralnya.
“Film 308 ini ada pesan moralnya lo. Karena tidak hanya untuk seram-seraman belaka. Tapi, kesimpulan kisahnya dari film ini kita sebagai manusia harus menyembah Tuhan, bukan malah percaya pada hal-hal seperti itu dan menjadikan mereka Tuhan,” nasehatnya saat menyampaikan pada wartawan.
Inilah benang merah positif dari kisah mitos Nyi Roro Kidul yang di buat dalam film 308. (ibra)