Jakarta, channelsatu.com: Secara umum masyarakat Indonesia sangat menyukai dua jenis makanan. Yaitu mi dan ayam.
Makanan mi dikenal makanan murah meriah serta mengenyangkan. Lagipula harganya relatif terjangkau. Sehingga anak anak sampai orang dewasa menyukai. Terlebih lagi makanan mi, acapkali sebagai penganti nasi.
Dari sisi bisnis makanan mi sangat menjanjikan. Walaupun persaingannya sangat ketat. Pasalnya kompetitor baru terus bermunculan dan mengincar pasar yang sama, yaitu masyarakat menengah ke bawah.
Masalah kompetitor sesungguhnya hal yang wajar saja, karena realitas bisnis makanan mi memang demikian. Selama menjaga rasa yang enak dan inovasi olahan bakmi ( supaya bisa menjaring pelanggan), bukan tidak mungkin bisnis bakmi yang dijalani tidak akan surut.
Tentu semuanya itu harus dilakukan secara konsisten. Masalah inovasi kuliner asli negeri China ini banyak mempunyai variasi. Mulanya terdapat sajian bakmi bakso, lantas berbondong-bondonglah pedagang bakmi lainnya ramai-ramai meniru. Terus muncul bakso sosis dan sebagainya, namun kompetitor tetap saja mengikuti.
Beberapa waktu lalu hadir gerai bakso tebu yang rasanya enak menyerupai daging sapi. Tapi bakso tebu ini tidak berkembang. Semula gerainya dari waktu ke waktu kian bertambah. Pada tahun ketiga warung bakmi tebu tersebut perkembangannya menyusut. Apa artinya hal itu?
Sekali lagi, di sinilah diperlukan inovasi yang mumpuni. Pedagang bakmi bagaimanapun dituntut soal melakukan inovasi, dan jika sudah sepi pelanggan maka pedagang bakmi harus mencari tahu secara detil penyebab utama sepinya pelanggan yang enggan mampir.
Di satu pihak warung atau gerai bakmi yang menawarkan menu mi, bertambah signifikan. Artinya penjual bakmi berada di mana, dan sangat mudah dijumpai. Tidak terkecuali saat melintas jalan Cipayung II, saat perut keroncongan di kala makan siang, maka mampirlah Mi Ayam Grobakan.
Lahap juga menyantap Mi Ayam Grobokan yang rasanya kenyal, dan minya kecil-kecil, sehingga mudah dikunya. Kuahnya berkualitas, ditambah sayuran yang segar, dan tidak memakai bahan pengawet. Tidak pula menggunakan penyedap buatan alias MSG. Sungguh enak jadinya. Juga gurih sekali. Nah, daging ayamnya (kampung) yang dipotong tipis, bisa-bisa bakal tambah satu porsi lagi. Maklum kelaparan berat dan harga perporsi pun sangat terjangkau oleh warga kebanyakan. Satu porsi Mi Ayam Gerobakan berkisar Rp 8.000 ;-. sampai Rp 12.500,-.
Ternyata pemilik Mi Ayam Grobakan yang berlokasi di Jalan Cipayung II itu adalah Hilda Sabri Sulistyo, jurnalis senior yang kerap meliput dunia pariwisata. Setelah pensiun dini, sang jurnalis ini menekuni bisnis kuliner, dan memilih waralaba Mi Ayam Grobakan. Alasannya? Konsisten berpromosi, “ cetus Hilda , begitu sapaan akrab sang jurnalis ini.
Diakui Mi Ayam Grobakan krap melakukan promosi di media online dan jejaring sosial. Begitupun dalam manajemen betul-betul konsisten. Tidak heran Mi Ayam Grobakan bertahan di tengah gempuran persaingan bisnis bakmi yang keras. Pengamatan ChannelSatu com ada beberapa waralaba bakmi yang dicatat di antaranya Mi Ayam Sehat dan Mi Jawara.
Didirikan di Depok, Jawa Barat, Mi Ayam Grobakan hadir sejak tahun 2010. Kata lain baru tiga tahun sudah mempunyai 197 gerai. Rincianya satu milik pusat, selebihnya punya mitra . Grai-grai Mi Ayam Grobakan tersebar di Jabotabek, Medan , Pakanbaru, Yogyakarta dan Semarang.
Perintis Mi Ayam Grobakan ialah Wahyu Indra, dirintisnya di Depok. Jika Anda mau menjadi mitra Mi Ayam Grobakan, maka Anda membeli paket investasi senilai Rp 7,5 juta. Dengan paket itu mitra akan mendapat peralatan komplet, gerobak, dandang dan dua unit tabung gas ukuran tiga kilogram. Selain itu bahan baku mi mentah untuk penjualan awal.
Menariknya waralaba mi ini tidak menuntut royalty fee dari mitra. Hanya saja mitra wajib membeli bahan baku dari pusat. Setiap tahun pusat rutin menambah menu baru, supaya pelanggan tak bosan. Awalnya Mi Ayam Grobakan menawarkan Mi Yamin dan Mi ayam komplet plus bakso dan pangsit.
Kini ada tambahan menu yaitu Mi Ayam Rica-Rica, Mi Ayam Cwie Mie dan Mi Ayam Lada Hitam. Pilih menu yang mana. Silahkan saja Anda memilih, dan mampirlah, jika melintas di Kebayoran Baru dan berada di Jalan Cipayung II No. 19. Rasakan nikmatnya makanan Mi Ayam Grobakan ( Syamsudin Noer Moenadi , jurnalis dan pemerhati bisnis kuliner