Jakarta, channelsatu.com: Lagu “Ayah” yang diciptakan dan dinyanyikan Rinto Harahap bersama kelompok The Mercy’s memang begitu fenomenal di blantika musik pop Tanah Air. Begitupun lagu yang bertutur tentang ayah berjudul “Titip Rindu Buat Ayah” yang diciptakan dan dinyanyikan Ebiet G. Ade, juga mendapat sambutan positif dari masyarakat pecinta musik Indonesia.
Kini hadir satu lagi lagu keramat, yang berjudul Ayah ciptaan artis serba bisa Ageng Kiwi, juga tak kalah menyentuh saat dilantunkan.
Betapa tidak, lagu ini bertutur lebih dalam lagi tentang sosok seorang ayah yang jadi panutan. Ayah yang jadi tulang punggung keluarga banting tulang menghidupi anak dan isterinya tanpa mengenal lelah. Ayah yang dikesempatan senggang selalu membelai dan membimbing anak-anaknya dengan lemah lembut, agar anak-anaknya maju dan sukses karirnya. Namun betapa sedihnya, ketika sang anak meraih sukses dengan gelar sarjana, sang ayah tidak mampu melihat keberhasilan anaknya. Sang anak pun hanya bisa menangis di nisan ayahnya sambil membawa foto dengan baju toganya. Sedih dan haru keberhasilan yang telah diraih dengan susah payah dan support yang tak kenal lelah dari ayah seolah berlalu begitu saja.
Begitulah gambaran klip dari lagu “Ayah” yang dilantunkan Ageng Kiwi. Maka wajar jika akhirnya banyak yang menangis saat Ageng Kiwi melantukannya. Ditambah lagi, syair-syair yang dibawakan juga membuat hati kita tersentuh, mengingatkan kembali betapa susah payah seorang ayah memperjuangkan kehidupan keluarga agar jadi lebih baik masa depan anak-anaknya. “Ayah lah pahlawan sesungguh dalam keluarga kita selain ibu kita,” ucap Ageng.
Ageng menuturkan awalnya ia menciptakan lagu “Ayah” terinspirasi dengan saudara Roman D Man yang belum lama kehilangan sosok ayahnya untuk selama-lamanya. “Awalnya lagu ini ku ciptakan buat Roman. Tapi, Roman gak sanggup membawakannya karena syairnya mungkin terlalu menyentuh hatinya,” ungkap Ageng.
Ageng pun bersabar menunggu agar Roman tetap yang dipilih untuk menyanyikannya lagu tersebut. “Saya tunggu sampai setelah 40 hari wafat ayahnya Roman dan Roman menyatakan tidak sanggup. Masuk ke 100 hari wafatnya ayahnya Roman kembali saya tawarkan lagu “Ayah” agar ia yang menyanyikan. Namun Roman kembali menyatakan tidak kesanggupannya untuk menyanyikan lagu ini. Akhirnya saya coba lantunkan sendiri lagu Ayah,” paparnya soal kisah lagu “Ayah” ini.
“Dan setelah lagu ini jadi juga klipnya digarap bersama tim AK Pro, sungguh saya tidak menyangka responya positif dan banyak yang tersentuh hingga menangis ketika mereka saksikan di You Tube.” sambung Ageng yang ikut terharu dan tersentuh hatinya.
“Saya berharap dari lagu “Ayah” yang saya ciptakan ini, baik bagi yang punya seorang ayah yang masih hidup atau sudah wafat, termotivasi agar kian menyayangi, menghormati dan menghargai pengorbanan orangtuanya yang telah berjuang demi keluarga. Lihatlah betapa beratnya perjuangan ayah kita demi kita sesungguhnya. Sekaligus dari lagu “Ayah” yang saya buat ini, kian variatif karena banyak pilihan untuk menyanyikan lagu dengan judul yang sama. (Ibra)