Jakarta,channelsatu.com: Menteri Pariwisata RI, Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc. menerima Pengurus Badan Promosi Pariwisata Indonesia yang dipimpin oleh Ketua BPPI, K.RAY. Dra. Hj. S.B Wiryanti Sukamdani, CHA, di Ruang Tamu Lt. 16 Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, pada Jum’at (30/10).
Pertemuan dalam rangka mempertajam program dan kegiatan tentang promosi pariwisata Indonesia sebagai destinasi utama wisata dunia.
Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) merupakan mitra kerja Kementerian Pariwisata yang dibentuk berdasarkan Keppres No. 22 Tahun 2011 tentang Badan Promosi Pariwisata Indonesia, dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat (3) Undang Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Tugas pokok dan fungsi BPPI antara lain : meningkatkan citra kepariwisataan Indonesia, meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan penerimaan devisa, meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan pembelanjaan, serta melakukan riset dalam rangka pengembangan usaha dan bisnis kepariwisataan. Sedangkan, fungsi BPPI adalah menjadi koordinator promosi pariwisata yang dilakukan dunia usaha di pusat dan daerah serta menjadi mitra kerja Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Kerjasama antara Kementerian dan BPPI telah terjalin dengan baik dan berkesinambungan. Untuk itu pertemuan antara Menteri Pariwisata Kabinet Kerja dengan Pengurus BPPI ini menjadi strategis dan memiliki harapan besar sinergi yang akan terbangun dapat mewujudkan program Jokowi-JK yang menempatkan pariwisata sebagai sektor jasa yang didorong agar tumbuh tinggi. Dalam lima tahun ke depan atau tahun 2019, sektor pariwisata diharapkan dapat menarik sebanyak 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) atau dua kali lipat lebih besar dibandingkan posisi akhir tahun 2014 yang diperkirakan mencapai 9,5 juta wisman.
“BPPI tidak hanya memiliki tanggung jawab mempromosikan potensi pariwisata Indonesia, namun harus menjembatani terciptanya sinergi antara pemerintah dengan pelaku usaha pariwisata. Sedangkan Kemenpar akan meningkatkan kualtias destinasi wisata, termasuk 15 destinasi wisata unggulan yang masuk sebagai Kawasan Strategis Parwisata Nasional (KSPN), yang ke depan jumlahnya akan ditingkatkan menjadi 25 KSPN. Singkat kata, BPPI akan didukung oleh Kemenpar dalam hal promosi pariwisata” ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Menteri Pariwisata mengharapkan didalam menjalankan programnya, BPPI agar mengacu pada program kerja pemerintah. Sehingga hasil yang dicapai merupakan kinerja seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan berkontribusi meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional serta memeratakan kesejahteraan masyarakat se Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Ketua BPPI menjelaskan beberapa program dan kegiatan yang telah dilaksanakan ketika bermitra dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Bahwa ditingkat Provinsi saat ini sudah terbentuk sebanyak 20 (duapuluh) Badan Promosi Pariwisata Daerah yang dikukuhkan oleh Gubernur, sinergi program dan kegiatan telah dilakukan dalam upaya melakukan promosi terhadap pasar dan segmen wisatawan asing disesuaikan dengan karakter dan daya tarik pariwisata di daerah, BPPI sebagai koordinator promosi.
Menurut Yanti Sukamdani, berkaitan dengan bidang kepariwisataan pada Kabinet Kerja Jokowi-JK ditangani oleh Kementerian Pariwisata dengan nomenklatur tanpa bidang lain, maka dimasa mendatang bidang kepariwisataan dalam penanganannya akan lebih fokus, baik dalam rangka peningkatan infrastruktur dan kualitas destinasi pariwisata di daerah serta kegiatan promosi baik terhadap wisatawan mancanegara maupun menggalakan minat wisatawan nusantara.
“Seat capacity saat ini sudah tercukupi oleh berbagai maskapai penerbangan, baik penerbangan internasional maupun domestic, namun belum maksimal dimanfaatkan” ungkap Yanti Sukamdani. “Tak kalah penting adalah passanger ship cruise yang sangat potensial, namun saat ini masih terkendala dengan banyaknya regulasi yang belum mendukung serta tersedianya pelabuhan kapal pesiar yang belum memadai di daerah” tambahnya.
Pengurus BPPI optimis dengan dilakukan dialog dengan Menteri Pariwisata yang baru akan semakin meningkatkan kinerja dan kemitraan yang selama ini telah terjalin dengan baik, sehingga tercipta koordinasi dan harmonisasi dalam rangka promosi pariwisata.
Mencermati pertemuan ini setelah memperoleh penjelasan yang rinci, Menteri Pariwisata optimis bahwa target kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 20 juta wisman pada tahun 2019 akan tercapai, tentunya dengan standar ‘world class’. Dan sepakat dengan BPPI untuk konsentrasi promosi pariwisata ke China, Hongkong, Korea dan Taiwan, disamping tetap membina pasar yang telah disasar selama ini.
“Promosi cross border akan menjadi quick win dan akan menjadi perhatian lebih, untuk menarik wisatawan dalam masa liburan (peak season) dalam waktu singkat ini, untuk itu kita harus bergotong royong” harapan Arief Yahya.
Dalam rangka melengkapi penyusunan Rencana Strategis Pariwisata, Menpar meminta Pengurus BPPI secepatnya (dalam satu-dua hari) dapat memberikan masukan dan solusi tentang strategi promosi pariwisata, hasil dari kajian dan telaah yang telah dimiliki, melalui Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata.
Hadir pada pertemuan tersebut, Menpar didampingi para Pejabat Eselon I dan Pengurus BPPI antara lain Dra. Hj. S.B Wiryanti Sukamdani (Ketua), Bernada Sukma Harahap (Wakil Ketua), Retno Kusumayanti (Sekretaris), H. Didien Junaedy dan Tengku Burhanudin (Komisi 1/Low Season Tourism), Hermawan Kartajaya dan I Nyoman Kandia (Komisi 2/Creative Tourism), H. Krishna Nur Pribadi (Komisi 3/Green Tourism), serta Fathul Bahri (Direktur Eksekutif).(ibra)