
Jakarta, channelsatu.com: Jelang penayangan film Assalamualaikum Calon Imam di bioskop, digelar diskusi menarik, yang melibatkan blogger dan pemerhati film, serta kalangan jurnalis, pada Jumat (6/4/2018) petang kemarin, di kawasan Kemang Jakarta Selatan. Mereka yang terlibat coba menuangkan isi hatinya soal keterlibatannya film ini.
Dari dialog ini terjawab film Assalamualaikum Calon Imam yang diangkat dari novel best seller karya Ima Madaniah ini, rasanya perlu untuk disaksikan. Kenapa? Ini alasanya :
“Tidak mudah bagi kami membuat keputusan menggarap film ini. Namun, alhamdulillah film inipun selesai diproduksi karena campur tangan Allah juga kan. Saya coba melakukan perenungan tentang bagaimana film ini ter-eksekusi dengan baik. Dakwah ditonjolkan seraya menyentuh hati dan kisahnya menghibur anda semua,” tutur Santi Muzhar, produser Assalamualaikum Calon Imam.
Oka Aurora yang bertindak sebagai penulis skenario punya formula khusus bagaimana mengemas film ini dengan apik dan interpretasi pembaca novel terjawab. Dalam persoalan cerita misalnya, film Assalamualaikum Calon Imam, adalah sebuah kisah bertutur yang menegaskan kesejatian manusia untuk mampu berserah diri kepada Tuhannya.
“Saya pikir ketika mau adaptasi novel ke film nggak mungkin semuanya dimasukan. Harus mencari benang merahnya dan pesan besar cinta itu harus karena Allah, memilih pun karena Allah. Itu yang ingin kami sampaikan ke penonton,” paparnya pada audiens.
Sementara Andi Arsyil yang turut tampil di film Assalamu’alaikum Calon Imam, mengakui sangat berbeda dengan karakter dirinya saat tampil dalam film Ketika Cinta Bertasbih.
“Ini film yang sangat berbeda ‘taste’. Tokoh Zidan yang aku perankan sangat menarik. Aku harus keluar dari zona nyamanku,” sambung Andi.
Tantangan hebat juga dirasakan artis pendatang baru Defwita Zumara, ketika dirinya harus tampil menangis dalam film ini.
“Biasanya kan, aku selalu dapat peran antagonis di film. Nah, di sini justru aku betul-betul melakukan adegan menangis, dan itu gak mudah melakukannya,” ungkap Defwita.
Di sisi berbeda dari sentra cerita dua tokoh film ini; Fisya (Natasha Rizky) dan Alif (Miller Khan), menjadi contoh sepasang kekasih yang cintanya tumbuh seiring waktu, karena meyakini bahwa Allah bersama dengan kehidupan percintaan mereka.
Diakui Natasha Rizky, menerima tawaran menjadi pemeran utama pada film yang diproduseri Santi Muzhar ini, karena menganggap plot ceritanya unik dan berbeda dari film drama lain.
“Judulnya mahal banget menurut saya. Film ini bisa merepresentasikan muslimah-muslimah sekarang yang mungkin mau menikah muda,” pungkas Natasha.
Film yang dibintangi Natasha Rizky, Miller Khan, Andi Arsyil, Keke Suryo, Merdi Octavia, Defwita Zumara, Hessel Steven, dr. Deby Vinski dan lainnya ini, digadang menawarkan selera drama yang lebih segar ini, alur kisahnya kian romantis. Karena dihiasai Romantic Duo : Suby dan Ina, yang dipercaya mengisi soundtrack film ini lewat empat lagunya, yaitu ‘Assalamualaikum Calon Imam’, ‘Cinta Yang Diuji’, ‘Duhai Cinta’, dan ‘Pinta Terakhir.’ (ibra)