Jakarta, channelsatu.com: Sebagaimana data yang dilansir dari Kementerian Pariwisata, hingga kini Taman Wisata Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Ratu Boko dikunjungi 471.000 wisatawan asing dan lima juta wisatawan lokal. Dibandingkan dengan Candi Angkor Wat di Kamboja, tentulah tidak seberapa.
Candi Angkor Wat didatangi pengunjung asing sebanyak dua juta orang lebih. Tepatnya mencapai 2,5 juta wisatawan asing. Padahal ke dua tempat tersebut masuk situs bersejarah dunia. Adakah yang salah dalam hal ini, kenapa Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Angkor Wat angka kunjungannya tidak sampai satu juta turis asing?
Menteri Pariwisata Indonesia Arief Yahya dalam keterangan pers di Jakarta, pertengahan November 2016, menegaskan supaya daerah (Provinsi Jawa Tengah) lebih kreatif mengembangkan pariwisata. “Jangan hanya berkutat di Borobudur semata,“ ujarnya.
Masalah kreatif, kiranya dalam Borobudur Marathon 2016 yang digelar akhir November 2016, pihak panitia juga menggelar lomba otomotif Central Java Borobudur off Road, balap sepeda Tour D’ Borobudur, dan Borobudur Sport and Fashion Expo.
Mengenai pengembangan destinasi Candi Borobudur ke depannya, pihak pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pariwisata Indonesia, akan memperbaiki sistem pengelolaan dengan membentuk Badan Otoritas Borobudur. Lembaga ini bertanggung jawab mempercepat kenaikan jumlah kunjungan wisatawan asing di Sangiran, Karimun Jawa, Dieng, Yogyakarta , Solo dan Semarang.
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan dalam keterangan pers di Jakarta, pertengahan November 2016, pihaknya sudah menyiapkan infrastruktur untuk menyambut kedatangan wisatawan, yaitu sudah beroperasinya Bandara Tunggul Wulung di Kota Cilacap.
Selain itu, Bandara Ahmad Yani di Semarang, sedang dikembangkan untuk penambahan terminal dan landasan. Juga Bandara Wirasaba di Purbalinga yang tadinya hanya untuk kepentingan militer akan disiapkan melayani penerbangan komersial. (Syamsudin Noer Moenadi, email nm.syamsudin@yahoo.com)