Cengkareng, Jakarta Barat, channelsatu.com: Berbagai prestasi diraih maskapai Garuda Indonesia bersama anak perusahaannya sepanjang tahun 2016. Ini berarti kinerja positif telah diwujudkan dan terangkum dalam bentuk nyata, yakni membukukan laba bersih 9,3 juta dolar AS atau setara Rp 124, 5 miliar, jumlah penumpang tumbuh sebesar 6,19 persen menjadi 35 juta penumpang yang diangkut Garuda Indonesia maupun Citilink Indonesia, dan pendapatan bisnis kargo meningkat 16,65 persen dengan jumlah pendapatan 219,15 juta AS.
Di tengah pertumbuhan industri penerbangan dunia khususnya Asia Pasifik mengalami tekanan sejak lima tahun terakhir dan persaingan yang begitu ketat, maka apa yang dicapai Garuda Indonesia bersama anak perusahaannya itu sangatlah membahagiakan. “Ini berkat strategi bisnis “Sky Beyond.“ Kami melakukan berbagai kebijakan, mulai dari program efisiensi, konsilidasi kapasitas produksi, penguatan lini servis dan operasional perusahaan,“ ujar Direktur Utama Garuda Indonesia. M Arif Wibowo kepada channelsatu.com di kantpr pusat Garuda Indonesia di Cengkareng akhir Maret 2017.
Selama tahun 2016, Garuda Indonesia Grup mengadakan penambahan kapasitas penerbangan dengan mendatangkan 17 pesawat maka dengan begitu kini mengoperasikan sebanyak 196 pesawat dengan rata-rata usia pesawat mencapai 4,6 tahun. “Semua itu adalah bagian dari program pengembangan revitalisasi armada,“ papar Arif.
Masih menurut M Arif Wibowo, tahun 2016 merupakan tahun investasi. Mengingat Garuda Indonesia menggulirkan ekspansi kapasitas rute internasional yang ke depannya memproyeksikan siklus restruksisasi armada dan akan kembali dilakukan pada tahun 2019 mendatang.
Hingga akhir tahun 2016, Garuda Indonesia melayani penerbangan dari dan menuju 19 destinasi internasional dan 64 destinasi domestik. Sejumlah destinasi internasional yang baru disinggahi Garuda Indonesia, yaitu Madinah, dan Mumbai. Sedang destinasi domestik seperti ke Maumere, Sintang, Nabire dan Silangit.
Berdasarkan data Garuda Indonesia, sepanjang tahun 2016, frekuensi pernerbangan Garuda Indonesia meningkat 9,89 persen menjadi 9,89 persen menjadi 274,960 penerbangan dari total 249, 974 penerbangan tahun 2015. Peningkatan frekuensi penerbangan itu lantaran pihak Garuda melakukan ekspansi jaringan penerbangan baik domestik maupun internasional.
Lantas mengenai ketetapan waktu penerbangan, kinerja operasional Garuda Indonesia sudah membaik. Pada tahun 2016 mencapai 89,51 persen atau naik dari tahun 2015 sebesar. Sementara tingkat keterisian penumpang sepanjang tahun 2016 tercatat 78,1 persen , sedangkan Citilink sebesar 76,8 persen.
M. Arif Wibowo menegaskan untuk tahun 2017 yang baru berjalan beberapa bulan, “Kami akan berusaha lebih baik lagi. Banyak harapan yang musti kami wujudkan dan kami harus kerja keras, terlebih lagi persaingan semakin ketat. Kami tidak boleh puas diri dan tentu tidak boleh lengah.” Saat ini Garuda Indonesia Grup mencatat market share sebesar 41, 71 persen di pasar domestik dan 26,03 persen untuk market share pasar internasional. (Syamsudin Noer Moenadi, email nm.syamsudin@yahoo.com)