Jakarta, channelsatu. com: Gadis cantik itu bernama Valentine (Estelle Linden). Ia tidak saja cantik tapi juga jago berkelahi dan tidak kenal kata takut menghadapi siapaun. Demi membela kaum lemah, Valentine pasti hadir di tempat terjadinya peristiwa untuk menumpas kejahatan. Ia adalah pahlawan wanita penyelamat sebuah kota bernama Batavia City.
Saat beraksi Valentine selalu menggunakan topeng, itu tanda wanita cantik ini rendah hati dan tak butuh populeritas. Ia tidak saja jadi buah bibir masyarakat biasa dan para tokoh. Namun juga bikin terganggu para penjahat yang akan melakukan aksi kejahatan. Pasalnya Valentine jadi penghalang utamanya untuk menumpas itu semua. Kedatangannya memang selalu dirindukan dimana acapkali ada peristiwa kriminal.
Kisah heroik ini ternyata memikat banyak pihak. Tepatnya kisah Valentine dengan judul yang sama dalam film Valentine si Superhero asli buatan anak negeri Indonesia, musim panas tahun ini, akan tayang di bioskop-bioskop di Amerika Serikat. “Ini tentu sebuah kebanggaan bagi kami, ada film Indonesia akan diputar di negeri Paman Sam, Amerika Serikat,” kata Marcelino Lefrandt selalu produser dari rumah produksi Skylar Comics yang pembuatan film bergenre drama action ini, bekerjasama dengan Skylar Pictures.
Bahkan diterangkan Marcelino, film Valentine tak cuma diminati pihak bioskop di Amereika, di beberapa negara Eropa juga ingin menayangkan film ini. “Dengan diputarnya film Valentine di Amerika dan beberapa negara lain, setidaknya jadi nilai tambah bagi kami sebagai film makers dan apa yang kami kerjakan tidak sia-sia tentunya,” sambung Marcelino.
Di Indonesia sendiri, film ini sesungguhnya sudah dirilis di bioskop-bioskop pada 23 November 2017 lalu. Namun Film tersebut ditarik pada tanggal 25 November, hanya 3 hari setelah penayangan di Jaringan bioskop 21 dan non 21 (CGV, Cinemaxx dan bioskop Independent lainnya). “Film yang di kerjakan selama hampir 1 tahun ini terpaksa ditarik dari peredaran karena kendala teknis demi menghindari kekecewaan masyarakat pecinta film pada hasil karya yang menjadi proyek ambisius kami,” kilah Marcelino.
Harddrive tim CGI crash dan harus kehilangan 8 bulan data pekerjaan CGI Valentine. Dengan “memaksakan“ untuk mengulang dari awal dalam waktu 2,5 bulan demi mengejar deadline tanggal tayang tampaknya tidak berhasil dengan baik serta menyisakan banyak kekurangan.
“Setelah penarikannya, kami mengerjakan kembali dari ulang, dengan harapan dapat dipasarkan kembali. Gayung bersambut, Film Valentine akhirnya didistribusikan di bioskop Amerika dan VoD. Rencananya Valentine akan mulai tayang musim panas mendatang dalam versi berbahasa Inggris di Amerika Serikat,’ Ungkapnya.
Setelah informasi rilis di Amerika Serikat tersebut gaungnya sampai ke Tanah Air, ternyata banyak kemudian pecinta film di Indonesia yang belum sempat menonton saat rilis pertamanya, meminta agar diberikan kesempatan untuk menonton. “Kami pun kemudian berusaha untuk dapat mengadakan pemutaran khusus (Special Screening) yang akhirnya terlaksana pada hari ini, Rabu 10 April 2019 di Kemang Village XXI,” tandasnya.
“Respon positif itu terus berlanjut, karena ada beberapa pihak lainnya juga ingin minta diputar secara spesial film Valentine ini. Semoga Valentine terus mendapatkan kesempatan untuk mengenalkan superhero asli Indonesia ke seluruh penjuru dunia,” harap Marcel. (Ibra)