Jakarta,channelsatu.com: Raksasa Dari Jogya (RDJ) bukan kisah cerita yang biasa, yang sekedar unyu-unyu, ada permasalahan dan konflik yang mendalam. Tepatnya RDJ, seperti yang dikatakan Chand Parwez Servia selaku produser Starvision yang memproduksi film ini, RDJ adalah cerita yang menjanjikan kisah klasik penuh kekinian.
Maka mengelindinglah drama romantis ini diangkat berdasarkan novel best seller karya Dwitasari ke layar lebar. Dalam penulisan skenarionya, problematika cerita dikemas lebih dalam oleh Ben Sihombing. Ketika skenario sudah jadi, Monty Tiwa sebagai sutradara meletakan idiom menarik tentang mesin tik dan komputer. Dari sini kita menemukan jembatan antara klasik dan modern, kondisi vintage yang indah dan menginspirasi.
Maka alur cerita pun dibangun dalam RDI yang akan tayang di bioskop mulai 31 Maret ini, dari BIAN (Karina Salim), seperti punya segalanya. Wajah cantik, rumah elit di Jakarta dan pacar yang tampan. Realitanya, sungguh berbeda. Sejak kecil, Bian selalu hidup dalam ketakutan. Sang PAPA (Ray Sahetapy) yang dikenal orang sebagai seorang politikus terhormat, sering melakukan KDRT terhadap MAMA (Unique Priscilla).
Bian memergoki pacarnya, PRAS (Kiki Farel), berselingkuh dengan LETISHA (Adinda Thomas), sahabat Bian sejak kecil. Bian memutuskan pergi meninggalkan rumah dan berkuliah di Jogja.
Bian yang tinggal di rumah BUDE (Dewi Irawan) bersama KEVIN (Ridwan Ghany) sepupunya, berubah jadi gadis pendiam dan selalu menutup diri. Dia selalu menolak ketika RINTA (Sahila Hisyam) pacar Kevin bermaksud untuk mengenalkan Bian dengan teman-teman cowoknya.
Hingga Bian bertemu dengan seorang pemuda bertubuh raksasa bernama GABRIEL (Abrar Adrian) di sudut sepi kampusnya. Bian mengenali Gabriel yang pernah menolongnya di Trans Jakarta. Pertemuan berkesan ini membuat Bian minta informasi dari teman kuliahnya, VANESSA (Stella Cornelia).
Pertolongan Vanessa membuat Bian tahu kalau Gabriel juga bekerja sebagai jurnalis surat kabar. Setelah selesai membaca artikel demi artikel yang ditulis Gabriel, Bian jadi semakin kagum dan jatuh hati.
Sementara Gabriel sebenarnya sedang berusaha mengejar mimpinya melanjutkan kuliah S2 di Eropa. Dengan bantuan MAS ANGKOLA (Dwi Sasono), jenius eksentrik yang juga pemilik surat kabar tempatnya bekerja, akhirnya Gabriel mendapatkan beasiswa. Jatuh cinta adalah hal terakhir dalam pikirannya, tapi takdir berkata lain. Ketulusan dan kelembutan hati Bian, membuat Gabriel yang sering dipanggil monster dari Jogja membuka hatinya.
Tapi trauma masa lalu Bian membuatnya sering salah paham dengan tindakan-tindakan Gabriel.
Puncaknya ketika Kevin berbekal rekaman video handphone, menuduh Gabriel sebagai tukang main perempuan seperti Papa, tepat di saat datang kabar kalau Mama masuk rumah sakit karena Papa. Luka masa lalu Bian pun kembali terbuka. Apakah Bian akan memperjuangkan cinta mereka, atau membiarkannya sirna dan hilang begitu saja? (Ibra)