Jakarta, channelsatu.com:Desember 2013 saat film “Tenggelamnya Kapal Van Der Weijck (TKVDW)” diputar dibioskop berhasil menjadi film box office dengan perolehan penonton 1,8 juta orang. 11 September 2014, film TKVDW produksi Soraya Film kembali tayang dibioskop, durasinya jadi 3 jam 20 menit atau ditambah 30 menit dari pertama kali diputar. Dan dijamin lebih memikat dan lebih seru.
“Dengan durasi pemutaran lebih panjang, adegan-adegan yang belum pernah ditayangkan sebelumnya bisa disaksikan di TKDW Exetended version. Pemutaran kembali film ini dengan durasi panjang, sekaligus demi memenuhi permintaan masyarakat pecinta film nasional,” ujar Raam Soraya selaku produser dihadapan wartawan di kantornya, Senin (8/9) siang kemarin.
Film yang diangkat dari novel besar karya Haji Abdul Malik Karim Amarullah (Hamka) yang tak lain Sastrawan, Budayawan dan Pejuang besar dengan judul yang sama, Tenggelamnya kapal Van Der Wick, sebelumnya jadi novel mega best seller, yang diterbitkan tahun 1937 dan terus dicetak ulang hingga sekarang.
Saat akan digarap ke layar lebar, obervasi, proses pra-produksi, casting, serta penulisan skenario untuk film ini, dimulai sejak tahun 2008. Proses untuk pendalaman karakter (reading) memakan waktu 6 bulan. Sedang proses suting 6 bulan dengan lokasi sesuai seperti yang ada di novel, yaitu mengambil keindahan panorama alam Indonesia, seperti di daerah Padang, Makassar, Jakarta, Surabaya dengan melibatkan 5000 orang figuran.
Sementara bintang-bintang utamanya yang tampil, ada Herjunot Ali sebagai Zainuddin, Pevita Pearce sebagai Hayati, Reza Rahardian sebagai Aziz, Randy Nidji sebagai Muluk, Gesya Shandy sebagai Khadijah. Dan didukung bintang bintang ternama lainnya, seperti Arzeti Bilbina, Jajang C Noer, Afrizal Anoda, Fenny Buaty dan masih banyak lagi.
Dan dengan rekor penonton yang mendekati angka 2 juta penonton saat diputar pertama kalinya film TKVDW ini, diharapkan TKVDW Extended yang jadi racikan emas anak muda kreatif Sunil Soraya, akan meramaikan perfilman Indonesia dan akan menjadi bahan pembicaraan dikalangan insan perfilman di bumi Nusantara.(Ibra)