Film, Musik, TVShowbiz

Film Ghost Writer, Horor Komedi Pas Buat Hiburan di Lebaran

11
×

Film Ghost Writer, Horor Komedi Pas Buat Hiburan di Lebaran

Sebarkan artikel ini
Adegan film Ghost Writer. Foto: ist.
Adegan film Ghost Writer. Foto: ist.
Adegan film Ghost Writer. Foto: ist.

Jakarta, channelsatu.com: Liburan lebaran yang panjang, tentu banyak juga pilihan untuk menikmati berbagai acara yang menyenangkan. Salah satu alternatifnya, pergi ke bioskop bersama keluarga. Di sana tentu banyak pilihan film yang bisa disaksikan, salah satunya bisa nonton film nasional, yang berjudul Ghost Writer produksi Starvision yang pas buat hiburan di hari Lebaran. Filmnya bisa dibilang unik dan tak melulu menonjolkan keseraman umumnya film horor. Akan tetapi dibuat lebih kreatif serta ringan dengan sentuhan komedi, yang bikin kita menyaksikan tidak takut tapi malah banyak tertawa. Pasalnya, unsur komedinya kuat sekali.

Kekuatan cerita yang kaya imaginasi dan original ditambah kekuatan para pemain berakting, coba dipoles dengan apik oleh sang sutrada Bene Dion Rajagukguk dalam menggarap Ghost Writer. Sebelumnya Dion sukses menggarap film Ngenest, maka tak salah jika Chand Parwez Servia begitu yakin dan optimis ditangan Dion, film Ghost Writer akan berhasil dan disukai banyak penonton pecinta film nasional. Alasannya selain sudah beberapakali melakukan kerjasama yang apik juga passion Bene Dion membuat yakin Parwez akan kesanggupannya jadi sutradara.

Ghost Writer yang bisa disaksikan di bioskop mulai 4 Juni 2019 ini, kisahnya dibuka oleh NAYA (Tatjana Saphira) adalah seorang penulis novel one-hit-wonder yang sudah beberapa tahun ini mengalami masa keterpurukan. Alasan ekonomi akhirnya membuat Naya dan adiknya, DARTO (Endy Arfian), terpaksa harus pindah ke sebuah rumah tua yang harga sewanya lebih murah.

Suatu hari, Naya menemukan sebuah diary di rumah itu. Naya merasa kisah itu begitu emosional dan berpotensi untuk dijadikan novel. Naya pun menceritakannya kepada pacarnya, VINO (Deva Mahenra) yang mendukung Naya untuk menggarap kisah itu. ALVIN (Ernest Prakasa), editor sekaligus manajer di kantor penerbitan Naya, juga sangat tertarik.

Ketika Naya memutuskan untuk mengerjakan novel tersebut, tiba-tiba muncul GALIH (Ge Pamungkas), hantu penunggu rumah sekaligus pemilik dari diary yang ditemukan Naya. Ia marah karena Naya mencuri diary-nya. Akhirnya Naya berupaya untuk membujuk Galih agar membantunya mengerjakan novel tersebut. Belum selesai urusan Naya dan Galih, muncul teror dari sesosok hantu perempuan bernama BENING (Asmara Abigail).

Siapa sesungguhnya Bening? Berhasilkan Naya membujuk Galih dan menjadikannya rekan kerja dan mewujudkan novelnya menjadi kenyataan demi membiayai sekolah Darto? (Ibra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *