Film Cinta Tapi Beda, Kontroversi Hanung Memotret Kehidupan Pasangan Beda Keyakinan

Share

Jakarta, channelsatu.com: Mengupas urusan percintaan alias asmara memang tidak akan pernah habisnya untuk difilmkan.

Namun jika kisah cinta beda keyakinan yang ada di sekitar kita, diangkat ke layar lebar oleh sutradara handal Hanung Bramantyo, diyakini tidak saja bakal menarik untuk disaksikan tapi juga bakal mengundang kontroversi.

Maklumlah sisi kontroversi memang selalu terdapat dalam tema film besutan sutradara Hanung Bramantyo. Kali ini, judulnya Cinta Tapi Beda produksi MVP Pictures.

- Advertisement -

“Idenya sederhana, sebenarnya Hestu Saputra itu yang nulis, dia itu pelaku cinta beda agama, pacarnya orang Islam, dia orang Kristen. Kami coba memotret fenomena kisah cinta beda agama ini. Penulisnya juga pelaku beda agama, dia muslim, suaminya Katholik, dia menikah dan bahagia. Ini mengembangkan cerita dari blog oleh Dwita Sari,” tutur Hanung pada wartawan soal film  Cinta Tapi Beda di Jakarta, Senin (12/11).

Menurutnya soal agama dan keyakinan memang suatu hal yang sangat pribadi. Oleh karenanya, lewat film ini Hanung mengajak supaya orang tidak melakukan justifikasi dengan sekat-sekat besar terhadap perbedaan agama.

“Ini sifatnya private tapi ketika berbicara tentang komitmen akan menjadi kendala, kita juga tak pernah bisa menebak wilayah Tuhan. Tapi kita sebagai manusia seolah-olah melakukan justifikasi, jadi seperti ada sekat yang besar,” sambungnya.

Dia pun mencontohkan orang yang berbeda keyakinan tak bisa melakukan pernikahan di Kantor Urusan Agama.

- Advertisement -

“Karena kalau beda agama, di KUA selalu ditanya dan kalau tidak sama maka salah satu harus pindah. Padahal di luar itu, misalnya di Manado, itu ada yang menikah beda agama yang bisa berjalan. Itu yang kemudian kita coba untuk kita pertanyakan. Ketika wilayah kultur memberikan izin dan negara tidak,” imbuh suami Zaskia Adya Mecca ini menggugat.

“Saya memang melakukan ketegasan, karena cinta itu suci dan itu anugerah dari Tuhan. Bahwa ada agama, kultur dan norma. Kita tidak hanya bicara soal itu, ini tidak hanya bicarakan agama tapi ini membicarakan tentang beda yang lain. Kita bicarakan kisah cinta yang lebih substansial,” dalihnya.

Nah, lewat Film ini ia mencoba memberitahukan apa yang dinamakan perbedaan, cinta dan bagaimana supaya tidak melakukan justifikasi.

Kita memang tidak boleh menjustifikasi untuk urusan pasangan yang beda agama untuk menikah. Tapi, kalau aturan Tuhan diabaikan dan ingin menghalalkan segala cara ini yang harus diingatkan.

Karena perlu diingat dan apa pun alasannya kalau dalam Islam misalnya seorang wanita muslim memang tidak boleh menikah dengan non muslim.

Tegasnya, seorang muslim tidak boleh jatuh cinta dengan manusia melebihi cintanya terhadap Alloh dan Rosulnya.

Nabi saw bersabda: “Ada tiga perkara yang barang siapa memilikinya akan merasakan kelezat iman:  Jika ia mencintai Alloh dan Rosulllloh melebihi cintanya pada yang lain: Jika ia mencintai sesama manusia semata-amta karena Alloh; dan jika ia enggang kembali kafir setelah diselamatkan Alloh daripadanya, sebagaimana ia enggan dimasukan ke dalam neraka.”
(Bukhari Muslim). (ibra)

Redaksihttps://channelsatu.com/
News and Entertainment

Read more

NEWS