Jakarta, channelsatu.com: Kisah-kisah drama rumah tangga memang tak pernah habisnya untuk diutarakan dalam sebuah film. Tapi, kisah film drama dari Iran yang disutradarai Asghar Farhadi berjudul A Separation memang jadi film yang spesial di tahun 2012 ini.
Disebutkan demikian tidak saja keberhasilan film ini yang menyentakan dunia ketika terpilih sebagai pemenang piala Oscar sebagai film terbaik berbahasa non Inggris dalam ajang Academy Award ke 84, 2012.
Namun A separation bisa disebut jadi film kebanggaan bangsa asia, karena mampu memborong berbagai gelar prestasi lain saat dilombakan di manca negara lainnya. Tak kurang ada 56 piala sudah diraih dari film ini.
Sebut saja misalnya, Best Film Golden Globe, Asia Pasific Screen Award, Asian Film Award, Golden Berlian bear, British Independent Film Award, Critics Choise Award, Chicago, dan Cesar serta masih banyak gelar lagi yang mereka raih.
Setelah dipuji dunia, film ini juga mendapat pujian khusus di Indonesia lewat aktris senior Niniek L. Karim.
“Film ini sebetulnya kisahnya sederhana saja. Yaitu kisah kehidupan problema rumah tangga yang umumnya terjadi di manapun kita berada.Seperti kita melihat potret keseharian orang berumah tangga gitu lo,” tutur Niniek L. Karim saat dimintai komentarnya oleh wartawan, Senin (24/9/) usai menyaksikan priview A. Separation bersama di Jakarta.
Film ini menuturkannya sangat bagus selama 123 menit hingga kita nggan meninggalkan sekejap matapun untuk ceritanya dari awal hingga akhir. Karena seolah-olah kita terlibat di dalamnya.Ini menariknya,” puji Niniek.
“Para pemainnya semua bermain sangat bagus sesuai karakter yang mereka lakoni. Yang terpenting lagi pesan moral film ini sangat kuat. Bahwa anak selalu menjadi korban saat rumah tangga goyang dan anak pula bisa jadi alat pemersatu untuk mempertahankan rumah tangga,” komentar Niniek yang begitu terkesan dengan film ini.
Adalah pasangan muda suami istri Nader (Peyman Moadi) dan Simin (Leila hatami) yang tengah menghadapi delima pelik demi masa depan yang lebih baik bagi anak mereka, Termeh (Sarina farhadi).
Rumah tangga mereka diambang kehancuran ketika ego masing-masing sulit dikendalikan. Pasalnya, Simin dapat kesempatan untuk hijrah ke luar negeri dan tidak ingin terus menetap di Iran.Sementara Nader sebagai anak yang berbakti tak ingin meninggalkan ayahnya yang tua renta dan kini tengah menderita penyakit Alzheimer.
Simin pun tak peduli dan akhirnya meninggalkan dirinya dan ayahnya. Sementara anaknya Termeh memilih tetap bersama Nader. Di saat memulai untuk hidup tanpa istri, Nader mempercayakan rumah dan ayahnya diurus oleh seorang pembantu, yang bekerja tanpa seijin suaminya.
Konflik pun muncul ketika Si pembantu yang dituduhnya mencuri uangnya keguguran. Nader terancam masuk bui kurungan selama 1-3 tahun akibat tuduhan telah membunuh si cabang bayi. Sang suami si pembantu tak terima dengan hukuman yang harus dijalani Nader, ia ingin dihukum lebih berat lagi.
Simin yang mendengar peristiwa ini ingin mencoba memberikan pertolongan buat Nader. Tapi, apa yang terjadi justru dirinyalah yang jadi penyebab persoalan kian bertumpuk dan rumit. Karena kasus-kasus lain terus bermunculan yang menimpa anak-anak mereka ikut tersudut dalam kasus ini.
Poin kisah inilah yang kian asyik untuk disaksikan, saat sulitnya menerapkan kejujuran dalam kondisi terjepit. Saat kebohongan dilanjutkan jadi tambah runyam.
Inilah benang merah film A Separation yang berbiaya sekitar $ 500. 000 yang telah memikat dunia termasuk penonton di Amerika. Dan sudah meraup keuntungan puluhan milyar karena tidak saja menjadi film box Office di Iran sendiri tapi disukai di manca negara.(ibra)