Dhaka, Channelsatu.com–Di demo rakyat secara maraton dan tak kenal henti selama sebulan, PM Bangladesh Sheikh Hasina akhirnya menyerah dan mengundurkan diri pada Senin (5/8/2024).
Hasina terpaksa mengundurkan diri setelah ribuan pengunjuk rasa yang menuntutnya mundur menyerbu istana Perdana Menteri di Ibukota Bangladesh, Dhaka. Melalui aparat keamanan yang diperintahkannya untuk memadamkan protes nasional, akhirnya tak mampu membendung demo yang kian memuncak dengan mendesak perempuan terkuat di negara berpenduduk mayoritas Muslim tersebut. Hampir 100 pendemo tewas berhadapan dengan aparat rezim Hasina.
Pengunduran diri Hasina itu pun telah dikonfirmasi oleh Panglima Militer Bangladesh Waker-Uz-Zaman. Melalui siaran di televisi pemerintah pada Senin, Panglima Waker-Uz-Zaman mengatakan PM Hasina telah mengundurkan diri dan militer akan membentuk pemerintahan sementara. “Negara ini telah sangat menderita, ekonomi telah terpukul, banyak orang telah terbunuh – inilah saatnya untuk menghentikan kekerasan. Saya berharap setelah pidato saya, situasi akan membaik,” jelasnya, dikutip dari Reuters.
Saat memberikan konfirmasi tersebut Hasina tak nampak batang hidungnya. Menurut sumber yang dekat dengan sang PM berusia 79 tahun itu, sebagaimana diungkapkan pada kantor berita AFP, dia telah kabur meninggalkan Bangladesh pada Senin ini juga dengan menggunakan helikopter.
Sumber tersebut mengatakan, Hasina kabur dengan iring-iringan mobil namun kemudian diterbangkan keluar, tanpa mengatakan tujuannya. Kerumunan massa yang gembira telah melambaikan bendera, beberapa menari di atas sebuah tank di jalan-jalan pada Senin pagi, sebelum ratusan orang menerobos masuk ke gerbang kediaman resmi Hasina.
Sebagian lainnya menghancurkan patung ayah Hasina, Sheikh Mujibur Rahma, pahlawan kemerdekaan negara tersebut. Sebelum para pengunjuk rasa menyerbu kompleks tersebut, putra Hasina mendesak pasukan keamanan negara untuk mencegah pengambilalihan. “Tugas Anda adalah untuk menjaga keamanan rakyat dan negara kita dan untuk menegakkan konstitusi,” putranya, Sajeeb Wazed Joy yang tinggal di Amerika Serikat, mengatakan dalam sebuah unggahan di Facebook.
Nasib Bangladesh setelah Hasina mundur kini tergantung pada panglima militer dan tokoh-tokoh nasional di sana. (Msr)