Jakarta, channelsatu.com:Pasangan bintang remaja, Adzana Bing Slamet dan Maxime Bouttier yang sukses bermain dalam film horor 207, garapan sutradara Chiska Doppert, yang berhasil mendapatkan 350 ribu penonton saat tayang pada hari raya Idul Fitri, Agustus lalu, kembali beradu akting.
Kini Adzana dan Maxime kembali dipasangkan untuk film berjudul Cermin Penari Jaipong produksi terbaru BIC Pictures.
Doppert selain melibatkan Adzana Bing Slamet dan Maxime Bouttier, Echa Oemry, Rini Mentari, Rey Rendi, Marsya Aurellia dan Epi Kusnendar, juga menyertakan model cantik Senk Lotta yang dipercaya sebagai sosok penari Jaipong. Lotta yang punya nama lengkap Lotta Aleksandrovna Senk, adalah model asal Uzbekistan yang akhirnya berkarir di Indonesia. Lotta cepat dikenal setelah diperisteri oleh aktor Fauzi Baadilah. Setelah berpisah dengan Fauzi Baadilah, Lotta masih betah tinggal di Indonesia, dan terus berkarya di dunia acting.
Kembali ke Kedua bintang remaja ini, oleh Chiska dianggap merupakan magnet dari film Cermin Penari Jaipong. Kenapa dijadikan magnet ?
“Karena memang penggemar film-film horor adalah kaum remaja. Maka tidak salah kalau kami memasang mereka. Selain digemari, mereka juga adalah bintang-bintang berbakat. Kontribusi mereka di film Cermin Penari Jaipong sangat besar. Karena bukan saja mereka berwajah ganteng dan cantik, tapi kemampuan mereka dalam menyelami perannya patut diacungi jempol. Mudah-mudahan para remaja yang mengidolakan mereka, menonton film ini,” harap Chiska.
Kenapa BIC Pictures kembali menggarap film horor dan kepercayaan untuk menggarapnya diserahkan kembali pada Chiska Doppert ? Rafdy Farizan Bintang selaku produser, sangat percaya kalau film horor yang mampu membangkitkan ketakutan yang mendalam pada penonton, tanpa harus meminggirkan apalagi menghina logika sehat, akan bisa diterima.
“Berdasarkan pemahaman itulah film berjudul Cermin Penari Jaipong kami hadirkan. Dan kami sebisa mungkin film ini digarap dengan apik dan berbobot. Sebab, di dunia industri perfilman segala sisi bisa digarap, selama disajikan dengan serius dan sepatutnya. Sekaligus ikhtiar saya mengembalikan produksi film horor pada tempat semestinya, bukan horor yang sesak dengan sensualitas belaka, dan tak berdasar,” kata Rafdy, yang mengutarakan kembali komitmennya, bahwa pemilihan Chiska Doppert sebagai sutradara, karena memang dia mumpuni dalam menggarap film horor.
“Keberhasilan film Kamar 207, memberi bukti, bahwa saya tidak salah memilih dia sebagai sutradara film horor yang patut diacungi jempol,” tambah Rafdy.
Seperti diketahui Chiska Dopert memang sampai kini sudah menggarap tidak kurang dari 9 film horor : Ada Apa dengan Pocong, Tumbal Jailangkung, Pocong Minta Kawin, Pocong Juga Pocong, Bukan Pocong Biasa, Kerasukan, Perawan Seberang, Pantai Selatan, 3 Cewek Petualang dan Kamar 207.
Cermin Penari Jaipong pengisahannya berpusat pada keberadaan sebuah cermin di sebuah villa tua, yang pada momen tertentu memantulkan sosok penari Jaipong. Keberadaan penari Jaipong yang pernah ada dan hidup pada sebuah masa itulah, yang melemparkan sejumlah pelakon utama di film ini tentang misteri yang tersembunyi di balik cermin itu, dengan segala kengeriannya.
Film Cermin Penari Jaipong – yang akan beredar pada tanggal 13 November 2014 ini, dipastikan bisa dinikmati oleh penonton film horor Indonesia. “Ceritanya seru banget,” begitu kata Adzana berpromosi.(Ibra)