Jumat , 29 September 2023
Home / Talk / Fashion & Beauty / Bisakah Vitiligo disembuhkan? Jeng Ana Menjawab

Bisakah Vitiligo disembuhkan? Jeng Ana Menjawab

jeng anaJakarta, channelsatu.com: Cukup banyak penanya melalui email kami yang menanyakan soal Vitiligo. Karena itu pada kesempatan ini, kami akan mengulas secara lebih mendetail mengenai gangguan kulit ini sebagai pengetahuan buat Anda semua.

Vitiligo adalah kelainan pigmentasi, dimana melanosit (sel-sel penghasil pigmen warna kulit) pada area tertentu rusak dan hilang. Sehingga pigmen yang yang menentukan warna kulit, rambut dan mata Anda tidak muncul.

Dengan rusaknya sel melanosit yang memproduksi pigmen, risiko terkena radiasi sinar ultraviolet lebih besar dibanding kulit normal. Sebab, warna putih tidak hanya memantulkan tapi juga menyerap sinar. Alhasil, bagian tubuh lain juga lebih mudah terbakar sinar ultra violet sehingga bercak putih pun menyebar.

Dengan kondisi tersebut, penderita vitiligo tidak boleh terlalu lama terpajang di bawah sinar matahari. Berlama-lama di bawah paparan sinar matahari bagi penderita vitiligo akan memicu kanker kulit. Kendati demikian, kanker kulit pada penderita vitiligo sangat jarang ditemui. Kanker kulit lebih sering ditemui pada penderita albino alias vitiligo seluruh tubuh.

Biasanya vitiligo mulai nampak di daerah kecil yang kehilangan pigmen yang seiring dengan waktu melebar dan semakin membesar. Perubahan pada kulit ini bisa menyebabkan stress dan rasa khawatir terutama berkenaan dengan penampilan Anda.

Meskipun bercak putih ini tampak seperti penyakit, tapi menurut medis, vitiligo bukanlah penyakit. Vitiligo hanyalah gangguan kelainan kulit. Karena itu, vitiligo tidak mengganggu struktur kulit. Hampir seluruh fungsi kulit masih bekerja dengan baik. Fungsi pengeluaran keringat masih berjalan, fungsi melindungi tubuh dari kuman masih baik, organ di dalamnya juga masih bisa dilindungi, pengaturan suhu tubuh masih baik, kulit juga masih bisa menyerap bahan dari luar seperti obat. Bahkan kalau pada bagian bercak putih terdapat luka, proses penyembuhannya pun sama dengan kulit normal.

Walaupun vitiligo bisa muncul pada setiap usia, namun kebanyakan mulai muncul pada usia antara 20 sampai 30 tahun. Bercak putih bisa mulai muncul di wajah di atas mata atau di leher, ketiak, siku, kelamin, tangan atau lutut. Seringkali tumbuh secara simetris dan dapat menyebar ke seluruh tubuh. Penyakit ini bisa diderita pria maupun wanita dari semua ras.

Tanda – Tanda Vitiligo

Tanda-tanda utama vitiligo adalah kehilangan pigmen sehingga menyebabkan timbulnya bercak berwarna putih susu (depigmentasi) pada kulit.

Tanda-tanda lain yang kadang muncul adalah :

• Terjadinya pemutihan pada rambut, alis mata, bulu mata atau kumis dan janggut.

• Hilangnya warna pada jaringan yang membatasi bagian dalam mulut Anda (selaput mukus).

• Hilang atau berubahnya warna lapisan dalam mata Anda (retina).

Penderita Vitiligo sebaiknya tidak sering terpapar sinar matahari, jadi harus selalu menggunakan tabir surya apabila akan beraktivitas di luar rumah. Jika daerah terkena vitiligo hanya sedikit, losion penggelap kulit (sun-tanning lotion) bisa digunakan sebagai alternatif tapi sifatnya hanya kosmetika saja.

Menurut penelitian, warna mata ternyata bisa menjadi indikator apakah seseorang berisiko tinggi mengidap penyakit kulit yang serius atau tidak. Sebuah studi mengindikasikan, orang dengan mata biru cenderung tidak mengidap vitiligo. Sementara orang dengan mata coklat mungkin memiliki risiko lebih besar menderita melanoma.

Di antara pasien dengan vitiligo, sekitar 27 persen memiliki mata berwarna biru atau abu-abu, sedangkan 43 persen memiliki mata cokelat dan 30 persen memiliki mata hijau, yang secara signifikan berbeda dengan distribusi normal warna mata orang Amerika ras Non-Hispanic keturunan Eropa, di mana sekitar 52 persen diantaranya memiliki mata biru/abu-abu, 22 persen memiliki mata hijau dan 27 persen memiliki mata cokelat.

Orang-orang dengan vitiligo memiliki risiko lebih tinggi mengidap berbagai penyakit autoimun lainnya, seperti penyakit tiroid, diabetes tipe 1, reumatoid artritis dan lupus. Bahkan, kerabat dekat pasien dengan vitiligo juga berada pada risiko yang sama untuk penyakit tersebut, sekalipun mereka tidak memiliki vitiligo.

Faktor Risiko Vitiligo

Penyebab alami vitiligo sulit dilacak. Kadang kala bercaknya berhenti berkembang tanpa perawatan apapun. Pada kasus yang lain, kehilangan pigmen bisa mempengaruhi sebagian besar permukaan kulit Anda.

Perlu diketahui bahwa kulit Anda terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis dan jaringan bawah kulit. Lapisan kulit bagian paling luar adalah epidermis. Melanin, pigmen yang menentukan warna kulit, rambut dan mata Anda, dihasilkan di epidermis. Melanin menyediakan pewarna kulit dan membantunya melindungi kulit dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar ultra violet.

Manusia dari semua ras dilahirkan dengan jumlah sel pigmen (melanosit) yang kira-kira sama banyaknya. Tingkat di mana butir-butir melanin dihasilkan dalam sel maupun konsentrasinya dalam epidermis menentukan karakteristik dan faktor utama terjadinya perbedaan warna kulit. Kalau tidak ada melanin yang dihasilkan, maka bercak terkait jadi putih. ketika bercak putih ini membesar atau menyebar, kemungkinan penyebabnya adalah vitiligo.

Secara medis, hingga saat ini juga belum diketahui  secara pasti faktor penyebab vitiligo. Namun sejumlah dugaan menyebutkan vitiligo bisa terjadi setelah trauma fisik yang tidak biasa. Terutama cedera kepala dan cenderung timbul bersamaan dengan penyakit tertentu. Selain itu, beberapa faktor lain diduga menjadi penyebab penyakit kulit ini.

Faktor tersebut antara lain:

• Lebih dari 30% kasus vitiligo diduga disebabkan faktor keturunan.

• Terpapar bahan kimia khususnya merkuri menghentikan produksi melanin

• Gangguan emosi diduga juga mengakibatkan vitiligo menyebar lebih cepat

• Gangguan imun tubuh yang menyebabkan rusaknya kelenjar melanin

• Luka terbakar, dan tidak terawat kurang baik juga bisa mengakibatkan vitiligo

• Gangguan jaringan kulit yang menyebabkan pembengkakan

• Menderita penyakit tertentu seperti diabetes, kurang darah, hypo tyroid, gangguan pada kelenjar adrenalin, alopecia areata atau rontoknya rambut pada kulit.

Beda Vitiligo dan Albino

Dari segi proses terjadinya, antara vitiligo dengan albino sebenarnya tidak ada perbedaan. Sebab bercak putih yang timbul dari kedua gangguan kulit tersebut disebabkan oleh terhentinya produksi pigmen pembentuk warna kulit oleh sel melanosit.

Albino

Bercak putih karena albino biasanya sudah mulai timbul ketika anak masih bayi dan letaknya menyebar dan merata hampir di seluruh tubuh. Faktor keturunan memegang peranan utama terjadinya albino.

Banyak penderita albino yang berlanjut terkena kanker kulit. Karena bercaknya merata di seluruh permukaan kulit, terapi untuk merangsang melanosit dan pensamaran pun tidak mungkin dilakukan.

Penggunaan kosmetik pada penderita albino dilakukan dengan tujuan, agar bercak putih kemerahan tidak tampak jelas.

Vitiligo

Bercak putih bisa saja muncul saat masih bayi, tapi lokasinya hanya pada bagian tubuh tertentu dan tidak menyebar. Tapi hingga saat ini, jarang sekali kasus vitiligo yang ditemui pada bayi baru lahir. Penderitanya rata-rata berumur antara10-30 tahun.

Vitiligo bisa berhenti, bisa juga terus berkembang. Tegantung pada kondisi sel melanosit penderitanya.

Karena letaknya berpencar dan tidak merata seperti albino, vitiligo masih bisa disamarkan dengan terapi, dan kosmetik.

Pengobatan & Terapi Vitiligo

Seperti telah dijelaskan diatas, dunia medis menilai vitiligo bukanlah penyakit, melainkan gangguan kulit yang penyebabnya belum diketahui secara pasti. Sampai saat ini dunia medis juga belum bisa menyembuhkan gangguan ini. Untuk mengatasi hal ini, dokter biasanya menyarankan langkah tanning, penanaman kulit, atau sekedar penggunaan kosmetik.

Lantas bagaimana dengan pengobatan herbal, mungkinkah dilakukan penyembuhan? Sejauh ini di banyak negara sudah banyak dilakukan pengobatan herbal untuk vitiligo, terutama di negara-negara yang cenderung menggunakan obat tradisional seperti China.

Langkah pengobatan ini dilakukan berdasarkan temuan bahwa vitiligo ternyata disebabkan oleh problem kekebalan tubuh.  Karena itu, pengobatan secara herbal dilakukan dengan cara memperbaiki kekebalan yang menyebabkan rusaknya melanosit (sel-sel penghasil pigmen warna kulit).

Klinik kami memiliki ramuan khusus untuk jenis penyakit ini. Untuk lebih jelasnya, silakan datang dan konsultasi langsung ke klinik kami, baik di pusat Jakarta ataupun di cabang-cabang kami, yakni di Tangerang, Bandung, Denpasar, Pekanbaru, dan Surabaya. (sumber klinikherbaljengana.com) Foto: Ist.

 

About ibra

Check Also

Gado-Gado. Foto: Ilustrasi.

Bersatu Dalam Gado-Gado, Bersatu Juga Dalam Warisan Budaya Tak Benda

Jakarta, channelsatu.com: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) awal Oktober 2016 menetapkan dua kuliner, yakni Gado-Gado …

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *