Jakarta, channelsatu.com, Sudah dapat dipastikan ASEAN International Festival Film & Award (AIFFA) diselenggarakan di kota Kuching, Serawak, awal bulan Mei mendatang. Festival film ASEAN ajang dua tahunan ini, tahun 2017 untuk ketiga kalinya diadakan, akan mempertemukan sineas dari 10 negara ASEAN.
AIFFA pun mengusung misi sederhana yakni sebagai wadah bertemunya para sineas di kawasan Asia Tenggara, mengingat film-film di regional ini masing-masing memiliki latar budaya yang khas. Sesungguhnya film ASEAN itu banyak style dan banyak cerita. Karenanya AIFFA merupakan tempat dialog, saling mengenal antar sineas dan adalah forum untuk memperkenalkan budaya setiap negara melalui film.
Digelar selama tiga hari, pada 4 hingga 6 Mei 2017, AIFFA 2017, mengetengahkan serangkaian acara, seperti workshop dan pemutaran film yang masuk nominasi secara gratis. Sedangkan malam puncak penghargaan diselenggarakan pada 6 Mei 2017. “Di AIFFA, kita bisa tahu budaya suatu negara dan di forum ini pula kita diperkenalkan budaya setiap negara lewat film, “ ujar Direktur Festival AIFFA Livan Tanjang kepada cannelsatu.com akhir Maret 2017 di Jakarta.
Terdapat 15 kategori yang diperebutkan di AIFFA 2017, yaitu kategori ASEAN Spirit Awards, Inspiration Awards, Best Director, Best Actor, Best Actress, Best Supporting Actor dan Actress, Best Picture Comedy, Drama dan Action, Special Honour, Best Director of Photography, Best Film Editing, Best Screen Play, dan kategori Special Jury Awards. Dan penghargaam untuk Lifeteme Achievment.
Tahun 2013, film Indonesia bertajuk Cinta tapi Beda menyabet ASEAN Spirit Awards yang merupakan penghargaan tertinggi AIFFA. Sampai berita ini diturunkan awal April 2017, sudah terdaftar 112 judul film yang mulai dinilai empat juri kompeten dari Asia Tenggara dan luar ASEAN. Dimungkinkan masih ada film yang masuk ke panitia, bisajadi film dari karya sineas Indonesia. (Syamsudin Noer Moenadi, email nm.syamsudin@yahoo.com)