Scroll untuk baca artikel
Sinopsis

Ada Semar Mesem di Pulau Tidung

7
×

Ada Semar Mesem di Pulau Tidung

Sebarkan artikel ini

Jakarta, channelsatu.com: Ada yang menyatakan bahwa Pulau Tidung – yang saat ini menjadi primadona pariwisata Kepulauan Seribu – adalah surga kecil di Utara Jakarta.

Sepertinya memang tidak salah. Pulau yang dapat ditempuh dari Muara Angke atau melalui  dermaga Marina Ancol, jarak tempuh dua jam itu. Setidaknya mampu memberikan ketenangan setelah Anda sibuk dengan pekerjaan yang menumpuk selama lima hari.

Pulau Tidung terbagi menjadi dua. Pulu Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Pulau Tidung besar yang berpenduduk (4.312 jiwa,  data tahun 2011). Kedua pulau tersebut dihubungkan oleh sebuah jembatan kayu sepanjang sekitar 400 meter. Masyarakat menyebut  jembatan itu dengan nama Jembatan Cinta. Entah kapan sebutan itu dikumandangkan.

Namun, berjalan di atas jembatan terasa berada di suatu tempat yang tenang dan teduh, apalagi Anda memandang ke bawah jembatan,sambil menatap dasar laut berpasir putih, maka terlihat ikan-ikan kecil berlarian  – yang semua itu bisa dipandang secara jelas.

Air laut di Pulau Tidung berwarna hijau muda, hijau tua dan biru membentuk gradasi warna yang sedap ditatap mata.  Jika naik perahu kayu dari Muara Angke dengan tarif  empat puluh ribu rupiah,  tentu akan mendapat  kenikmatan suasana luar biasa  Riak air laut serta pulau pulau  (di Kepulauan Seribu terdapat 78 pulau, di antaranya adalah 20 pulau sebagai pulau wisata, enam pulau ada hunian penduduk serta sisanya dikelola perorangan atau badan usaha) – dikejauhan menjadi pemandangan memukau selama perjalanan.

Memasuki perairan yang lebih dalam  sebelum tiba di Pulau Tidung, apabila beruntung , Anda bisa menyaksikan beberapa lumba-lumba hidung botol lincah meloncat-loncat di tepi perahu – seolah mengiringi dengan keriangan. Betul-betul surga kecil di utara Jakarta. Karena itu luangkanlah waktu untuk berlibur ke Pulau Tidung. Cuma sebelum ke sana , teristimewa  akhir pekan, harus  memesan lebih dulu  penginapan, lantaran banyaknya pengunjung.

Penginapan banyak tersedia –termasuk homestay. Harga kamar bervariasi mulai tigaratus ribu, pastinya tergantung fasilitas yang disediakan, Lantas bagaimana  soal kuliner?

Kuliner khas Pulau Tidung  (masuk dalam Provinsi Jakarta) bagaimanapun menarik untuk dinikmati – jangan sampai  Anda tidak merasakan serta melewatkan begitu saja.

Sesampai di Pulau Tidung rasakan Alia Begetah. Yaitu kue dari kerak nasi yang sudah dihaluskan dan diberi amplas kelapa dan gula Jawa, yang dibuat dengan cara dioseng. Ada lagi kue Santri Ngutil, sajian harian –tergolong khas, terbuat dari tepung beras, sagu, dan gula pasir yang dimasak dengan cara dikukus di atas loyang. Setelah matang disajikan bersama dengan ampas kelapa.

Jenis kue lain yang terdapat di Pulau Tidung ialah  Belibar Mangis, kue dari bahan ketan hitam yang dimasak dengan cara dikukus. Setelah matang ditaburi ampas kelapa dan bagian atasnya disirami air gula Jawa.

Anda pun bisa menikmati kue Semar Mesem yang enak. Kue yang terbuat dari ketan, diisi oleh adonan ikan berbumbu dan digoreng ini, umumnya tersaji pada waktu pagi hari. Masyarakat Kepulauan Seribu – sering menganti sarapan dengan Semar Mesem ini .

Masih dengan bahan ketan, ada kue yang dinamakan Kue Pasung. Panganan ini berbahan ketan yang dimaksukkan dalam ikatan janur kelapa dan direbus. Kue ini sering disajikan pada saat keluarga atau kerabat sedang berduka atau meninggal. Khususnya pada hari ketiga. Berdasarkan kepercayaan,kue pasung dianggap sebagai pelepasan ikatan manusia dari kehidupan duniawi.

Oya, di Pulau Tidung Anda pun bisa menyantap sate. Cuma satenya bukan dari daging ayam atau daging sapi. Melainkan dari ikan. Ya, bukan seperti masakan sate pada umumnya. Sate Pulau Tidung ini – dinamakan Sate Odol Kidung-  menggunakan bahan utama ikan tongkol yang dicacak atau dihaluskan dengan alat pukul khus. Itualah sajian khas –paling khas- Pulau Tidung ini. Olahan makanan daging yang sudah dicampur dengan cabai, bawang merah, ketumbar, kecap dan gula Jawa tersaji dalam bungkus daun pisang, kemudian dibakar di atas arang.

Masakan Sate Odol Kidung ini juga bisa ditemui di Pulau Panggang – masih di gugusan Kepulaan Seribu (pendududuknya berjumlah 4.920 KK di mana 65 persen di antaranya bermukim di pulau permukiman  : Pulau Panggang, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, dan Pulau Harapan – yang berada di dalam Kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu).  

Setelah merasakan jenis makanan khas Pulau Tidung, janganlah lupa membawa pulang cemilan khasnya juga, yang diberi nama Janda Mengangdang  atau Janda Kecemplung.  Cemilan has ini acap diberikan sebagai bekal untuk para suami yang hendak ke laut. Dan tidak dipastikan kapan akan kembali pulang ke rumah. Kue ini dibuat dari tebung beras, sagu, dan ampas kelapa yang kemudian dikukus. Setelah matang, kue dicelupkan ke dalam air gula Jawa (gula merah) atau ampas kelapa.

Asyik menyantap kue Janda Mengandeng, dan semoga dipastikan Anda akan kembali secepatnya ke Pulau Tidung – karena disitulah terletak surga kecil utara Jakarta. Anda pun bisa merasakan getaran cinta di sana, seusai melewati Jembatan Cinta- yang merupakan ikon pulau tersebut.  Kuliner Pulau Tidung, terutama jenis kuenya  mengundang aroma yang sungguh menyentuh rasa – terasa menyengat.  

Demikian harum baunya, bau kelapa muda yang menyegarkan. Kiranya sudah dipastikan Anda bakal datang lagi ke Pulau Tidung. ( Syamsudin Noer Moenadi, pemerhati kuliner. Tinggal di Jakarta) 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *