Jakarta, channelsatu.com: Menghadirkan bintang muda berbakat seperti Yasmin Napper sebagai Renata,
Indah Kusuma sebagai Meara, Cinta Brian sebagai Marshal, Nino Fernandez sebagai Titan, Jui Purwoto sebagai Ai Dimitri, Ira Maya Sopha sebagai Ibu Meara, Ferry Salim sebagai Ayah Meara, dan Dara Arafah sebagai Mahasiswi 1, MAX Pictures Rabu (20/11/2019) besok, siap mulai suting memproduksi film terbarunya, dengan judul Ada Apa Cinta 2045?.
Kemarin di markasnya di jalan Riau, Jakarta Pusat, jelang suting sudah ditandai syukuran dengan potong tumpeng, untuk memulai film ini akan dibuat. Menurut Ody Mulya Hidayat selaku porduser, film yang akan digarapnya ini, akan sangat berbeda dari film-film nasional yang pernah ada. Karena akan lebih menonjolkan kecanggihan teknologi alat komunikasi untuk Indonesia 20 tahun ke depan. Setidaknya Indonesia menunjukan pada dunia dalam film ini, bahwa Indonesia siap bersaing dengan teknologi yang sudah dilakukan Amerika atau Jepang. “Lengkapnya Indonesia di hari 100 tahun Kemerdekaannya nanti, siap bersaing menghadapi kemajuan masa depan di bidang teknologi komunikasi,” ujar Ody didampingi bintang utamanya Yasmin pada awak media disela syukuran kemarin.
Dibocorkan oleh Ody, teknologi canggih yang dimaksud, dalam film ini akan digambarkan, bagaimana seseorang bisa cepat mendeteksi berita yang diterimanya hoax atau bukan? Bahkan dari teknologi yang supercerdas ini, bisa didapat dengan cepat jika kita ingin mengenal seseorang, data pribadinya akan keluar dengan cepat.
Indra Gunawan sebagai sutradara film Ada Apa Cinta 2045? menyambungkan judul film masih bersifat tentatif, karena judulnya masih kemungkinan berubah. “Yang pasti saya bersyukur bisa diberikan kesempatan oleh pak Ody untuk menggarap film ini,” aku Indra yang berjanji akan mengeluarkan semua kemampuannya untuk memberikan hal yang terbaik dalam film ini.
Ditambahkan Ody, Film Ada Apa Cinta 2045?, adalah film futuristik pertama di Indonesia, yang akan banyak menggunakan CGI (Computer General Imagery). Maka untuk pembuatan film ini bisa dikatakan tidak mudah, dibutuhkan proses produksi selama 3 bulan. Sementara sutingnya selain dilakukan di wilayah Sentul,Jawa Barat dan Jakarta juga akan dilakukan di Korea. (Ibra)