Channelsatu Media Partner Terpercaya
Jakarta, channelsatu.com: Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (IKA-UNPAD), memberikan penghargaan kepada Presiden terpilih Jokowi, Ketua Mahkamah Konstitusi Prof. Dr. Hamdan Zoelva, SH, M.H dan Gubernur Provinsi Lampung Muhammad Ridho Ficardo, SPi, Msi.
“Pak Hamdan melalui keputusannya – dan tentu dengan hakim-hakim MK yang lain berhasil mengantarkan demokrasi kita berjalan lebih manusiawi dan beradab. Sementara Ridho Ficardo, adalah Gubernur Provinsi Lampung termuda di Indonesia dan di Asia. Usia beliau 33 tahun ketika diangkat jadi Gubernur. Kedua tokoh ini adalah alumni Unpad. Mudah-mudahan hal ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat,” jelas Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Wamen Parekraf RI) yang juga Sekaligus Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (IKA-UNPAD), DR. H. Sapta Nirwandar SE pada wartawan, mengapa kedua tokoh ini diberikan award yang dikemas dalam bentuk cenderamata bersimbol Kujang,diacara Halal Bihalal Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (IKA-UNPAD), yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf RI), di Jakarta, Jum’at (5/9) malam.
Penghargaan serupa juga diberikan kepada presiden terpilih 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi). Jokowi yang sejak awal menyatakan kesiapannya untuk hadir ternyata berhalangan datang. Namun, kata Sapta, penghargaan tetap akan diberikan kepada yang bersangkutan. Penghargaan tersebut menurut Sapta, sebagai bentuk apresiasi, kepercayaan dan mandat masyarakat Jawa Barat, yang diwakili para intelektual dan budayawan alumni Unpad, kepada Jokowi, yang kelak akan memimpin Indonesia selama 5 tahun ke depan.
“Sewajarnya kita memberikan penghargaan kepada beliau. Cenderamata bersimbol Kujang yang kita berikan kepada Jokowi merupakan piandel atau berfungsi sebagai penguatan karakter, jatidiri. Kujang adalah simbol kosmologi kosmogoni Sunda; jagat leutik dan jagat gede urang Sunda. Apresiasi ini menjadi simbolisme perutusan, penguatan, dan keseimbangan interaksi bagi kepemimpinan Jokowi yang akan datang, khususnya bagi warga tatar Sunda,” terang Sapta.
Menyinggung soal pelaksanaan halal bihalal yang dilaksanakan malam itu, dijelaskannya dalam interaksi sosial, masyarakat tidak sepenuhnya dapat membebaskan diri dari konflik, karena adanya perbedaan yang melatar-belakangi. Itu sebabnya, menurut Sapta, setiap orang perlu kembali merekonstruksi relasi kemanusiaannya. Salah satunya melalui acara halal bihalal.
“Melalui kegiatan ini kita dapat lebih memaknai eksistensi kemanusiaan kita. Merekonstruksi relasi kemanusiaan kita yang lebih akrab, kekeluargaan, sejuk dan menentramkan. Sebagai ajang komunikasi produktif antar berbagai komponen bangsa. Untuk selanjutnya menanamkan niat melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi bangsa,” ujarnya.
Selain silaturrahmi, sisi lain acara Halal Bihalal ini, lanjut Sapta, juga merupakan manifestasi rasa syukur kepada Tuhan atas pencapaian dan prestasi yang telah diraih bagi sebagian alumni.
“Syukur yang terbaik tidak hanya mengucapkan Alhamdulillah. Tapi implementasi amal nyata. Kerja nyata, yang manfaatnya dapat dirasakan langsung bagi masyarakat. Hal inilah yang ditunjukkan oleh para alumni Ika-Unpad, di mana mereka saat ini terbukti mampu mengemban amanah. Menduduki posisi jabatan, penting, baik sebagai intelektual, cendekiawan, ulama, pejabat, birokrat, atau tokoh masyarakat yang bermanfaat dilingkungannya,” ungkap Sapta.
Hadir para alumni Ika-Unpad, yang kini menduduki jabatan dan posisi penting pemerintahan dan legislatif, diantaranya; Ketua Mahkamah Konstitusi Prof. Dr. Hamdan Zoelva, SH, M.H. Menteri Perencanaan Pembangunan /Kepala Bappennas Prof. Armida Salsiah Alisjahbana, SE., MA, Ph.D, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Perindustrian Indonesia dan mantan Ketua KADIN Ir. Mohammad Sulaeman Hidayat, SE, Anggota DPR RI Drs. Ferry Mursyidan Baldan, Gubernur Provinsi Lampung Muhammad Ridho Ficardo, SPi, Msi, Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim, Bupati Kuningan Jawa Barat, Hj. Utje Ch. Hamid Suganda S.Sos. M.AP, dan Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Prof. DR. Ganjar Kurnia. Sekjen Kemenparekraf Ukus Kuswara, Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya (EKSB) Kemenparekraf Ahman Sya dan Direktur Pengembangan Industri Perfilman) Ditjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Budaya Kemenparekraf, Armein Firmansyah. (Ibra)/Foto: Munady.
