Kamis , 18 April 2024
Home / Showbiz / Film, Musik, TV / Film Kalam Kalam Langit, Menggugah Hati Agar Kita Cinta Alquran dan Hidup Sportif

Film Kalam Kalam Langit, Menggugah Hati Agar Kita Cinta Alquran dan Hidup Sportif

Prescon Peluncuran Trailer film Kalam-kalam langit yang dihadiri Dhoni Ramadhan (produser) dan Tarmizi Abka (sutradara). Foto: DSP.
Prescon Peluncuran Trailer film Kalam-kalam langit yang dihadiri Dhoni Ramadhan (produser) dan Tarmizi Abka (sutradara). Foto: DSP.

Jakarta, channelsatu.com: Film Kalam Kalam Langit (KKL) dengan genre drama religi, jadi produksi terbaru Putaar Films production, yang akan tayang di bioskop 14 April mendatang.

Dimas Seto, Meriza Febriany, Ibnu Jamil, Elyzia Mulachela, Mathias Muchus, Henidar Amroe dan Narson Azizah, adalah para pelakon utama dalam film ini, dimana pengarapannya dipercayakan pada Tarmizi Abka. Menyoal diproduksinya film Kalam Kalam Langit, menurut produsernya, Ramdhoni Ramadhan (Dhoni) disela peluncuran trailer film ini pada wartawan, Rabu (17/2/2016) kemarin di Jakarta, untuk menyambut jelang digelarnya MTQ di Lombok.

“Melalui film ini, akan jadi media dakwah untuk menggugah orangtua dan generasi muda cinta alquran dan hidup sportif,” terang Dhoni dimana di film ini juga dibumbui gaya asmara ala anak pesantren dan mata penonton juga dimanajakan keindahan alam Lombok serta merduanya ayat-ayat suci saat dikumandangkan.

“Dengan membuat film yang baik dan bagus, saya percaya akan menggiring penonton untuk datang ke bioskop,” ucap Dhoni yang optimis film Kalam-Kalam Langit akan jadi salah satu tontonan favorit pecinta film nasional, karena diyakini sudah digarap dengan baik dan menghibur serta punya pesan moral yang kuat.

dijelaskan lebih jauh oleh Dhoni, film KKL berisi tentang kisah seorang muslim  yang mempunyai  latar belakang pendidikan lingkungan sebuah pondok pesantren dengan segala aktifitasnya, termasuk  salah satunya adalah perlombaan di bidang Al Quran.

Adegan film Kalam-Kalam langit. Foto: Ist.
Adegan film Kalam-Kalam langit. Foto: Ist.

Fenomena  kecurangan dalam sebuah perlombaan ternyata masuk juga  di lingkungan perlombaan yang sifatnya relegius, sehingga  menjadi kontroversi bagi beberapa orang  yang memahami maupun sekedar mengamati. Nepotisme, suap, serta kecurangan  ain dapat terjadi karena adanya segelintir oknum dalam sebuah kegiatan lomba.

“Sebuah pelajaran berharga ditunjukan dalam film ini dengan mengedepankan kualitas prestasi terbaik demi menjadi seorang jawara yang sportif yang pada akhirnya dapat digapai pada akhir kisah,” ujar Dhoni yang sebelumnya melalui Putaar film telah memproduksi film  Kun Fayakun,  Pengejar Angin, Tak Sempurna, Garuda Superhero, Gending Sriwijaya ini.

“Melalui film ini semoga  penonton dapat  mengambil hikmah  ceritanya. Terutama kegigihan  kejujuran, kesabaran serta kepedulian  terhadap  sesama  yang pada akhirnya  membuat kita  menjadi manusia pemenang,” pungkasnya. (Ibra)

About ibra

Check Also

Foto: Dok.

FFWI Dirancang Jadi Festival Film Bergengsi di Asean

Jakarta, Channelsatu.com: Presiden Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) XIII Tahun 2023, Wina Armada Sukardi, menyebut, …

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *